SUBANG-Menyikapi Pemerintahan Jimat-Akur yang beranjak ke usia 3 tahun, aktivis dan mahasiswa serta tokoh masyarakat dari berbagai kalangan di Subang, menggelar diskusi publik, Jumat (29/10). APBD Perubahan 2021 yang diakui lengah dikerjakan TAPD, hingga mendapati rekomendasi untuk menggunakan APBD Murni 2021, dalam istilah lain disebut ditolak, menjadi perbincangan menarik dalam diskusi tersebut.
Aktivis Andi Gondrong mengaku tidak merasa kaget ada peristiwa yang cukup heboh, seperti soal Anggaran Perubahan 2021 ini di masa kepemimpunan Jimat –Akur. “Hal itu sudah saya prediksi jauh-jauh hari,” katanya.
Andi menyebut, Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi yang seharusnya menjadi koki handal dalam meracik kinerja OPD, berlaku sebaliknya. Malah dalam kasus APBD-P 2021 ramai pekan lalu, nihil tanggung jawab. “Inilah hasil dari rotasi mutasi yang tidak mengedepankan profesionalitas, menempatkan seseorang bukan berdasarkan keahliannya,” ujar Andi.
Baca Juga:Sudah Bersertifikat Halal MUI dan Lulus BPOM, Mir Glow Resmi DilaunchingClear-Cut Plans Of Bajan Women – Updated
Selain mempertanyakan peran Wakil Bupati, Andi juga menilai kepemimpinan Bupati H Ruhimat dari pandangannya, tidak pernah membuka ruang komunikasi dengan berbagai pihak. Padahal komunikasi, salah satu kunci bagaimana membangun roda pemerintahan.
“Bupati kita cenderung membatasi ruang komunikasi. Makanya, sering ada diskomunikasi. Mau bertemu saja, kita malah dihadapi satpam,” tambahnya.
Sementara itu, mewakili pemerintah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Daerah (BP4D), Hari Rubiyanto menegaskan, jika segala bentuk kritik sepedas apapun, baginya adalah tanda cinta, yang harus dibalas dengan kinerja yang jauh lebih baik.
Perhatian yang besar dari berbagai kalangan masyarakat Subang pada Pemerintah Kabupaten Subang hari ini, baginya merupakan bukti jika masyarakat, cinta dan sayang pada Pemerintahan Kabupaten Subang.
“Sepedas apapun kritik, adalah tanda cinta yang harus kita jawab dengan perbaikan-perbaiakan kinerja untuk masyarakat. Terima kasih atas segala perhatiannya. Saya garansi, apa yang kita bicarakan hari ini akan tergantikan oleh kinerja yang lebih optimal untuk melayani masyarakat,” tegasnya.
Sayang dalam diskusi tersebut, tidak satupun anggota legislatif hadir. Padahal menurut mantan anggota DPRD periode 2009-2019 Bobby Haerul Anwar, diskusi tersebut bisa dijadikan media anggota dewan untuk mengeluarkan gagasan politiknya. Membukti pada masyarakat jika dirinya merupakan pribadi kridibel dan tepat dipilih masyarakat.