SUBANG-Kepala Desa Mulyasari Hasanudin Masawi kembali menyentil Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum. Menurutnya, survey telah berkali-kali dilakukan namun tak ada realisasi yang signifikan terkait dengan penanganan banjir di Pamanukan khususnya di Desa Mulyasari. “Jujur saja memang sudah bosen ketika survey-survey lagi tapi realisasinya apa, harusnya sekarang bicaranya bawa apa, bawa berapa ratus juta atau berapa milyar untuk menangani banjir disini,” kata Hasanudin.
Masih di tahun yang sama kala banjir besar Februari 2021 lalu melanda Pamanukan dan Pantura, saat ini belum ada realisasi dan penanganan konkrit dari BBWS. “Terakhir kita ke Bandung bertemu dengan dinas SDA Jabar dan BBWS. Setelahnya mereka turun survey tapi setelah itu tidak ada kabar lagi,” ucap Kepala Desa Mulyasari.
Saat ini seharusnya sudah mulai melaksanakan langkah atau action karena sudah mulai memasuki musim hujan. Sebab, jika terus dibiarkan dikhawatirkan hal yang tidak diinginkan bisa kembali terjadi. “Rabu nanti kami berencana untuk mengumpulkan seluruh RT RW dan juga Kadus dalam acara rapat minggon desa, kita merencanakan untuk melakukan pembersihan saluran di lingkungan di masing-masing RT,” ucapnya
Baca Juga:Ini Ciri-ciri Dua Orang yang Dilihat Danu Berada di Rumah Korban Pembunuhan Sadis Ibu dan Anak di SubangBPBD Kabupaten Subang Antisipasi Bencana Musim Hujan
Hal ini dilakukan di tengah mulai tingginya intensitas hujan saat ini saluran lingkungan juga harus bersih. Namun untuk normalisasi yang berkaitan dengan kewenangan Pemda ataupun BBWS dan dinas SDA Jabar, ia berharap agar secepatnya Segera dilaksanakan. “Tentu lebih cepat lebih baik dan kita mencoba untuk mengantisipasi sejak dini agar hal yang beberapa waktu lalu tidak terjadi,” pungkasnya.(ygi/sep)