PURWAKARTA-Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono mengatakan, semua pihak, baik Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta dan semua elemen masyarakat harus bersiap menghadapi potensi dampak dari La Nina.
Sebab, lanjutnya, La Nina di Kabupaten Purwakarta berpotensi menyebabkan bencana alam karena curah hujan yang tinggi. Di antaranya, longsor, banjir, dan angin puting beliung. Pasalnya, fenomena La Nina bisa memajukan musim hujan lebih awal dari seharusnya. “Harusnya sekarang ini sedang musim kering. Karena La Nina, Oktober sampai Desember hujan. Perkiraan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), puncak musim hujan di Kabupaten Purwakarta kemungkinan sampai Februari 2022,” kata Wibi, sapaan akrabnya saat dihubungi melalui gawainya, Senin (1/11).
Mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam, sambung dia, pihaknya telah mempersiapkan Rencana Kontigensi Bencana di Kabupaten Purwakarta. “Kami sudah melakukan pengkajian terkait dengan antisipasi risiko bencana memasuki musim hujan yang akan datang. La Nina itu kalau kita menyebutnya hidrometeorologi. Kami juga pada September 2021 sudah berkirim surat ke seluruh desa dan kecamatan di Kabupaten Purwakarta soal potensi La Nina ini,” ucapnya.
Baca Juga:Sedang Melintas, Pemotor Tertimpa Pohon Tumbang Tewas SeketikaCapaian vaksinasi Covid-19 di Subang 57,84 Persen, PPKM Level 2 di Depan Mata
Jika melihat peta, sebut Wibi, seluruh wilayah berpotensi longsor pada musim penghujan ini. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat tetap waspada ketika turun hujan, apalagi jika intensitasnya tinggi. “Kami telah menguatkan komunikasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk menyiagakan pasukan gabungan yang terdiri dari unsur TNI/Polri, BPBD, Tagana. Termasuk relawan dari forum relawan penanggulangan bencana dan pramuka,” ujarnya.
Wibi juga mengaku telah menyiagakan peralatan untuk penanggulangan bencana alam. Di antaranya perahu karet, alat selam, alat berat yang dibantu dari dinas teknis, dapur umum, termasuk tim dan peralatan kesehatan. “Ini sebagai antisipasi, mudah-mudahan bencana alam tidak terjadi. Terpenting Kita harus jaga alam, maka alam pun akan menjaga kita,” kata Wibi.(add/sep)