Ketua DPRD Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, diterkam buaya Ketika sedang mencuci tangan di sungai. hanya berselang 2 hari seorang warga mengalami kejadian yang sama.
Ketua DPRD Bangka, Iskandar diterkam buaya saat mencuci tangan di kolong kebunnya. Kejadian pada Senin (1/11) menyebabkan Iskandar harus dilarikan ke layanan kesehatan.
“Ya, Alhamdulillah hanya luka kecil saja,” kata Iskandar membenarkan dirinya mengalami kejadian tersebut, Selasa (2/11) dilansir dari Babelpos.
Baca Juga:Lapor Jika Melihat, Ini Wajah dan Ciri-ciri Pelaku Begal Karyawan BasarnasSuasana Duka Menyelimuti Rumah Endik, Ojol Subang yang Tertimpa Pohon Tumbang di Purwakarta
Menurutnya, kejadian dia diterkam buaya pada sore hari jelang magrib di kolong kebunnya di Desa Airanyir, Kecamatan Merawang.
Saat kejadian ia usai memupuk tanaman di kebun dan hendak mencuci tangan di kolong. Iskandar tak menduga ada buaya sepanjang 2 meter di kolong tempat ia biasa mencuci tangan tersebut.
Saat terjadi serangan buaya tersebut, Iskandar sempat berteriak, kemudian dibantu warga hingga dilarikan ke RSUD Depati Bahrin.
Sebelumnya, Samun (50), warga Desa Telak, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat diterkam buaya sepanjang tiga meter hingga mengalami robek dibagian pinggang.
Kejadian bermula ketika korban bersama tiga rekannya hendak pulang bekerja. Saat melintas di kolong Jompong, Desa Telak, Kecamatan Pariitiga, Sabtu (30/10) sore, Samun diterkam penghuni kolong Jompong.
“Buaya itu sekitar 3 meter, untuk luka bekas gigitan buaya di pinggang sebelah kiri, lalu ada sobek sekitar 3 cm di pinggang,” ungkap Kepala Desa Telak, Fahrudin, saat dikonfirmasi, Minggu (31/10).
Berita berlanjut di halaman berikutnya…
“Baru mau pulang kerja, nyebrang alur air kecil. Kebetulan jerambah (Jembatan) itu kerendem, jadi air itu sebatas pinggang. Pas mau turun dia langsung disamber buaya. Korban ini memang aktivitasnya tiap hari lewat situ, cuma karena hujan jadi air naik,” bebernya.
Baca Juga:Catat!!! Naik Motor atau Mobil Pribadi Sekarang Wajib AntigenMenangis Saat Bacakan Pledoi, Aa Umbara dan Totoh Sebut Dakwaan JPU KPK Tendensius
Untungnya, ketika Samun diserang buaya, ketiga rekan korban yang melihat langsung sigap membantu dan memukul buaya dengan kayu.
“Waktu diserang itu dia dibantu kawan-kawannya mukul pakai kayu, korban juga pegangan kayu mukul ke arah belakang buaya,” jelasnya.
Menurut Fahrufin, kejadian buaya menerkam manusia bukan kali ini saja terjadi di desanya. Namun beruntung tak ada yang menimbulkan korban jiwa. Menurutnya kejadian tersebut kerap terjadi karena alam sudah rusak.