SUBANG-Peringatan dini sudah mulai dimunculkan oleh alam. Hujan yang mengguyur wilayah selatan Subang membuat, beberapa Sungai yang bermuara di Pantura mengalami peningkatan debit air.
Rabu (3/11) sore ketinggian air di TMA Cipunagara sudah mencapai 5.95 Meter diatas permukaan laut (MDPL). Sedangkan di Sungai Ciasem, ketinggian hampir menyentuh 7 Mdpl.
Bahkan, dalam laporan yang diterima Pasundan Ekspres pada Rabu, beberapa Sungai telah alami limpasan seperti di Kali Anyar Desa Tegalurung, Desa Anggasari serta Sungai Cipunagara yang mulai limpas ke area tambak akibat tanggul jebol dekat muara yang belum diperbaiki.
Baca Juga:Dunia Internasional Memuji Strategi Ridwan Kamil Pulihkan DAS Citarum lewat Strategi PentahelixLaga Pamungkas Seri 2 Liga 1, Persib Siap Libas Laskar Joko Tingkir Malam Ini
Tokoh Pantura H Hermansyah mengatakan, curah hujan yang terjadi beberapa hari terakhir merupakan keniscayaan alam. Penanganan banjir memang sudah diingatkan perlu segera laksanakan sejak jauh-jauh hari. “Sebetulnya dari bulan-bulan lalu sudah mendorong baik itu Pemda, BBWS dan Dinas SDA Jabar untuk segera action,” ucapnya.
Hermansyah menyebut, penanganan darurat seperti normalisasi dan penguatan tangguh yang kritis harus tetap dilaksanakan. “Jangan kita bicara telat, sudah bukan saatnya, sekarang bagaimana kita terus mendorong agar Pemerintah, BBWS bisa maksimal dalam upaya penanganan darurat. Besok atau lusa ekskavator amfibi akan datang untuk melakukan normalisasi di muara, ada satu lagi alat berat yang akan menangani tanggul, kita terus dorong,” ucap Hermansyah.
Terpenting saat ini adalah bagaimana pemerintah bisa mengerahkan segala kekuatan yang dimiliki untuk mengantisipasi banjir. “Sebab jika melihat cuaca ini sudah mulai masuknya musim hujan dengan intensitas yang bisa dinilai tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Galian Desa Patimban Kosim menyampaikan, debit air sungai Cipunagara yang sudah mulai meninggi membuat terjadi limpasan air dari sungai Cipunagara ke area tambak. “Sebab tanggul yang jebol dekat PT Bandung itu kan belum ditutup, belum diperbaiki, kemarin juga ada survei lagi,” imbuhnya.
Hanya saja, pihaknya berharap agar tanggul yang jebol sepanjang lebih dari 70-100 meter tersebut dapat segera diperbaiki. “Sebab kalau tidak sewaktu-waktu saat Sungai Cipunagara tinggi imbasnya akan ke lahan tambang milik warga dan juga mengancam pemukiman di Dusun Galian,” tuturnya.