Aku tak ingin, buntuku melahirkan kejumudan dan prasangka. Apalahi hilangnya welasasihku. Aku tak ingin rutinitas menutupi indahnya cakrawala di langit biru. Aku tak ingin disebut “kurang piknik”. Aku ingin piknik! Agar aku bisa bertemu dengan banyak orang, dengan banyak pikiran yang berbeda, dengan paham-paham yang beragam. Agar aku bisa belajar dan bersama memandang indahnya pelangi. Ada yang mau ikut? Dan kendaraan untuk “piknik” melihat cakrawala itu adalah Pancasila.(*)
OLEH: Kang Marbawi