Diketahui, Agus merupakan pekerja yang meninggal saat mengerjakan proyek dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk rehab SDN Winayasari di Kecamatan Cipunagara.
CV. Sakti Bangun Perkasa selaku pemenang proyek tersebut telah mendaftarkan seluruh pekerja untuk menjadi peserta BPJamsostek. Tatang menyebut, salah satu syarat mendapatkan pekerjaan dari dinas maka harus mendaftarkan pekerjanya ke BPJamsostek.
“Kami sebagai pemberi kerja menetapkan syarat agar mendaftarkan pekerjanya ke BPJamsostek. Kami apresiasi kepada penerima kerja yang mengikuti syarat yang telah kami tetapkan,” ujarnya.
Kepala Cabang BPJamsostek Subang, Esra Nababan menyampaikan, BPJamsostek memberikan beasiswa kepada kedua anak Agus yang tercatat sebagai peserta BPJamsostek.
Esra merinci besaran beasiswa untuk anak TK/SD Rp1,5 juta per tahun, SMP Rp2 juta per tahun, SMA Rp3 juta per tahun, dan perguruan tinggi Rp12 juta per tahun.
Baca Juga:Menghapuskan Pernikahan Dini Akankah menjadi Solusi?Pertanian Sumber Ketahanan Pangan Yang Tak Dapat Dukungan
“Kedua anak almarhum pak Agus harus melanjutkan sampai ke jenjang perguruan tinggi. Ada beasiswa yang BPJamsostek berikan sampai ke perguruan tinggi,” ungkap Esra.
Esra mengatakan, selain dua anak Agus mendapatkan beasiswa, BPJamsostek juga memberikan santunan kecelakaan kerja meninggal dunia sebesar Rp166.300.000.
“Kami mengapresiasi kepada Pemda Subang dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Subang yang telah menetapkan syarat agar pemenang proyek mendaftar pekerja ke BPJamsostek. Kami juga apresiasi kepada pengusaha jasa konstruksi yang ikut membantu memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja,” jelasnya.(ysp/vry)