Orang tua merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya disinilah harusnya menanamkan aqidah, ketaqwaan serta mengajarkan akhlak mulia dikuatkan kepada seluruh anggota keluarga, sehingga anak akan memandang bahwa merawat dan memelihara orang tua adalah kewajiban dan kemuliaan untuk mendapatkan keridaan Tuhannya. Disamping itu dibutuhkan pula Peran masyarakat dalam rangka membantu dan saling mengingatkan apabila ada hal yang melanggar agama.
Islam juga memandang bahwa negara harus hadir menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Seperti kisah lansia yang telantar dan terbuang dari keluarganya atau sikap anak yang abai terhadap pengurusan pada orang tuanya. Negara berfungsi sebagai pemelihara urusan rakyatnya. Segala pemenuhan kebutuhan rakyat semestinya menjadi tanggung jawab negara. Negara memiliki andil besar mencari jalan keluar dari kesulitan ekonomi yang menimpa jutaan rakyat. Negara harus menjamin terpenuhinya segala kebutuhan pokok masyarakat .Jika kesejahteraan rakyat telah terjamin, maka tidak akan menemukan lansia yang terbuang atau telantar hanya karena faktor ekonomi.
Di samping itu Negara juga berperan mengubah pendidikan sekuler saat ini dengan pendidikan berbasis Islam. Agar terbentuk generasi berkepribadian islami yang utuh, cakap ilmu, dan berakhlak mulia. Jika negara telah melakukan semua kebijakan tersebut, publik tidak akan lagi menemukan ketidakharmonisan orang tua dan anak.
Baca Juga:Kemiskinan Ekstrem Korban dari Sistem KapitalismeSebelum Sewa Pembunuh Bayaran, Istri Sempat Bayar Dukun Santet Suami Bos Rumah Makan Padang di Karawang
Dalam hal ini, Islam memiliki konsep utuh dalam mendidik generasi. Islam akan membentuk generasi yang menghormati orang tua, menyayangi orang yang lebih muda, serta menghargai sesama manusia. Seorang anak wajib melakukan bakti dengan memuliakan orang tuanya. Kewajiban tersebut Allah posisikan setelah beribadah dan menauhidkan-Nya. Dosa besar bagi siapa pun yang memperlakukan orang tuanya dengan buruk. Rasulullah saw. bersabda, “Dosa besar yaitu menyekutukan Allah dan durhaka pada orang tua.” (HR Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi).
Bakti kepada orang tua juga menjadi jalan menuju surga. Ini disebutkan dalam berbagai hadis. Salah satunya diriwayatkan oleh an-Nasa’i dan ath-Thabrani, “Dari Muawiyah bin Jahimah as-Salami pernah datang menemui Nabi lalu berkata: Wahai Rasulullah, aku ingin pergi jihad, dan sungguh aku datang kepadamu untuk meminta pendapatmu. Beliau bersabda, ‘Apakah engkau masih mempunyai ibu?’ Ia menjawab, ‘Ya, masih’. Beliau bersabda lagi, ‘Hendaklah engkau tetap berbakti kepadanya, karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya’.”