Nabi di bilang gila, di lempar kotoran, gigi Nabi rontok dan tubuh Nabi kena sabetan pedang ketika berperang, upaya pembunuhan Nabi pun sering di lakukan sampai kepada tawaran diberikan harta, tahta dan gemerlap dunia lainnya agar bisa meninggalkan dakwah ini, tetapi Nabi tidak tertarik dan berpaling melainkan Istiqomah dalam jalan dakwah ini. Kita kenal juga bagaimana heroiknya perang uhud dimana para sahabat jadi perisai Nabi. Salah satu sahabat yang terkenal karena pengorbanannya adalah Nusaibah dan Ummu Sulaim, dua perempuan yang tak lagi muda tapi ikut terjun ke kancah Perang Uhud bersama 700 tentara Islam. Saat tentara Islam terdesak, Nusaibah dan Ummu Sulaim bersama puluhan tentara Islam tersisa, mereka menjadi perisai untuk melindungi Nabi Muhammad SAW dari serangan tentara Quraisy.
Tangan kanan Nusaibah mengayunkan pedang ke arah lawan. Sedang tangan kiri mengangkat perisai besi menangkis serangan musuh. Tak jauh darinya Ummu Sulaim melakukan hal serupa. Kedua perempuan itu seperti tak lagi merasakan sakit. Padahal tubuh mereka penuh luka akibat sabetan pedang lawan. Busana putih yang mereka kenakan sudah berubah warna menjadi merah karena darah. Jubah mereka sobek di sana sini dan nyaris tak berbentuk. Tapi keduanya tetap trengginas menjadi bagian dari perisai hidup bagi Nabi Muhammad SAW. Aksi mereka menggetarkan lawan di Perang Uhud.
Dalam persfektif Islam pahlawan dimaknai sebagai orang Islam yang berjuang menegakan kebenaran (al-haq) demi memperoleh ridha Allah semata. pahlawan pasti memiliki kontribusi atau jasa besar bagi orang lain, karena semua ajaran dalam Islam memiliki implikasi positif bagi orang lain, bahkan untuk jagat raya alam ini. Dalam Islam kategori berjuang (jihad) itu ada beberapa macam, di antaranya adalah jihad memerangi hawa nafsu (jihad al-nafs), termasuk jihad memerangi syetan, jihad memerangi orang kafir (jihad al-kuffar), jihad memerangi orang munafik (jihad al-nifaq).
Baca Juga:Karang Taruna Cicadas Himpun Pelaku Usaha MudaOrangtua Terlantar, Apa yang Salah?
Dan menurut Rasulullah, justru jihad yang paling besar adalah jihad memerangi hawa nafsu. Hal ini pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW saat usai perang Badar. Beliau berkata kepada para sahabatnya: Kita masih akan menghadapi perang yang lebih dahsyat lagi. Kata sebagian sahabat: Perang apalagi ya Rasul? Bukankah ini perang yang dahsyat? Jawab Nabi: Perang melawan hawa nafsu.