PAMANUKAN– Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum melalui Satker OP II SDA Citarum survey finalisasi untuk rencana kegiatan penanganan darurat di sejumlah tanggul di wilayah Pamanukan. Rencananya pekan depan, BBWS akan melakukan sejumlah langkah penanganan tanggul di Sungai Cipunagara diantaranya dengan melakukan penguatan tanggul kritis, peninggian tanggul, hingga penguatan tanggul dengan geobag maupun Dolken.
PPK Satker OP II SDA Citarum Leni Sukma Prihandani mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Subang serta Forum Masyarakat Subang Utara (Formasu) terkait dengan upaya-upaya penanganan darurat banjir di tanggul Sungai Cipunagara. Sehingga, titik-titik tanggul yang kritis dan diperkirakan akan terjadi limpasan air ketika debit Cipunagara tinggi bisa dicegah.
“Agar limpasan-limpasan yang terjadi dibeberapa titik di tanggul Sungai Cipunagara bisa dicegah, baik itu dengan ditinggikan, dikuatkan atau dengan penanganan lain, tapi ini sifatnya pekerjaan penanganan darurat ya,” kata Leni di Desa Mulyasari.
Baca Juga:Hanura Bertekad Raih kembali Kejayaan PolitikPojokan 71
Leni juga menjelaskan, terkait penanganan tanggul tersebut tidak semua titik dikerjakan untuk saat ini. Hanya tanggul tanggul yang kritis baik itu terjadi limpasan, rembesan, bocor atau perlu peninggian yang akan dikerjakan.
“Kalau untuk penanganan permanen itu kan nanti menunggu hasil EDCF Loan itu, jadi penanganan permanennya seperti apa akan dilaksanakan secara berkelanjutan hingga 2025 itu,” jelas Leni.
Adapun pelaksanaan penanganan darurat ini merupakan, dana tambahan dari Pemerintah Pusat kepada BBWS sebesar Rp 7,5 Miliar untuk melakukan penanganan secara darurat di Sungai Citarum Hilir dan Sungai Cipunagara.
“Jadi yang Rp 7,5 Miliar itu bukan hanya untuk Subang, ada juga untuk Citarum Hilir di Karawang dan Purwakarta, juga Cipunagara sebagian pekerjaan ada juga diwilayah Indramayu. Nanti hasil survei ini dikalkulasi dan nanti ketemu anggaran untuk penanganan di Subang yang darurat ini berapa,” ujarnya.
Saat ini ada beberapa titik yang disurvei diantaranya tanggul Cipunagara di sepanjang Desa Mulyasari, Desa Lengkong Jaya dan Desa Karangmulya serta Pangarengan.
Disamping itu, Leni juga menyebut selain upaya tersebut, ada alat berat juga yang akan diturunkan oleh BBWS Citarum di Kabupaten Subang sebagaimana permintaan Pemerintah Daerah Kabupatem Subang yang akan melaksanakan normalisasi.