ACEH-Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Prof, Drs. K.H. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D berpesan bahwa santri harus bisa menjadi pahlawan-pahlawan masa depan. “Jika dulu ada Cut Nyak Dien dan pahlawan-pahlawan lainnya, kedepan santri-santri harus menggantikan peran mereka”. Pesan ini disampaikan dihadapan lebih dari 400 santri Dayah Darul Muta’allimin, Meulaboh, Aceh Barat (12/11).
Beliau menekankan kepada santri-santri, pahlawan masa depan banyak ragamnya. Mulai dari pahlawan dalam bidang olahraga, lingkungan, pendidikan, aparatur sipil negara dan lain sebagainya. Lebih lanjut beliau menjelaskan, “untuk menjadi pahlawan-pahlawan masa depan tidaklah sulit. Syarat utama yang harus ditempuh adalah tidak melawan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam bidang-bidang yang diminati/sesuai dengan cita-cita masing-masing, dibarengi dengan penguatan nilai-nilai spiritualitas/kesalehan pribadi maupun sosial”.
Selaras dengan pesan-pesan yang disampaikan oleh Prof. Yudian, Pembina Darul Muta’allimin, Dr. H. Abi Syamsuar, M.Ag juga menyampaikan bahwa di dayah (pesantren: Indonesia) nilai-nilai agama dan nasionalisme ditanamkan dan diajarkan secara bersamaan. Agama dan nasionalisme adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, hubbul wathon minal iman.
Baca Juga:Fuji Janji Jaga GalaSuka Duka Supir Ambulan dari Honor Kecil Hingga Mengalami Cerita Horor
“Santri-santri jangan ada yang mengkafirkan Pancasila, karena itu adalah warisan orang tua kita dan sangat sesuai dengan ajaran islam”, tandasnya.
Dalam sambutannya, ia juga menceritakan kiprah santri-santri dalam dunia akademik yang menempuh pendidikan tinggi sampai di luar negeri. Ini menunjukkan bahwa santri-santri memiliki kapasitas dan kualifikasi untuk menjadi sosok pahlawan-pahlawan di masa yang akan datang dalam bidangnya masing-masing.
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan kepala BPIP di Meulaboh. Turut hadir membersamai Prof. Yudian, Plt. Sestama BPIP, Dr. Drs. Karjono, SH., M.Hum., Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan, Ir. Prakoso, M.M., dan Direktur Hubungan antar Lembaga dan Kerja Sama, Elfrida Herawati Siregar.
Selepas memberikan arahan dan bimbingan kepada santri-santri, Prof. Yudian dan Dr. Abi Syamsuar meneken nota kesepahaman antara BPIP dengan Dayah Darul Muta’allimin. Disaksikan lngsung oleh pejabat tinggi madya dan pratama BPIP, pimpinan dayah, Dr. Hj. Zikriyati, M.A. dan jajaran dewan guru. Penandatanganan nota kesepahaman ini menandai komitmen kerja sama kedua belah pihak untuk saling bahu membahu dalam mengawal tegaknya Pancasila. (LA)(rls)