Kapitalis tidak pernah peduli dengan kerusakan yang ditimbulkan oleh bisnis-bisnisnya. Ideologi kapitalis ini mengajarkan bahwa negara tidak boleh terlalu banyak mengambil peran dalam mengatur urusan rakyatnya. Dalam prakteknya, yang punya daya kendali untuk mengatur urusan rakyat hakikatnya bukan penguasa, melainkan pengusaha yang melenggangkan jalan bagi penguasa untuk berkuasa.
Di dalam demokrasi sekuler,aturan yang diberlakukan adalah hasil dari kompromi antara kepentingan penguasa dan pengusaha. Dengan demikian kesejahteraan dan kepentingan rakyat bukan menjadi fokus perhatian. Akan tetapi justru rakyat dijadikan obyek penderita dan sasaran operasi bisnis kapitalis yang rakus.
Tak terbantahkan lagi bahwa sistem demokrasi kapitalisme ini adalah adalah sistem yang bathil. Karena walaupun sistem ekonomi yang diterapkannya dominan diterima dan diterapkan di dunia ini, tapi kapitalisme ini sudah terbukti bukan sistem ekonomi yang ideal. Dan sangat bertentangan dengan Islam.
Baca Juga:Apa Pemicu Utama Maraknya Kasus Gugatan Cerai?Rebutkan Piala Menpora, 32 Tim Ikuti Football Championship Zona Jabar 2021
Islam telah menetapkan dan mengharuskan bagi negara untuk menjamin agar hukum-hukum syara’ terkait ekonomi dan transaksi diterapkan secara baik, konsekuen dan konsisten. Islam juga mengharuskan negara menjadi negara pelayan (daulah riayah) dan tidak boleh menjadi negara pemalak (daulah jibayah). Negara juga harus mengembangkan sistem birokrasi dan administrasi yang sederhana dalam aturan, cepat dalam pelayanan dan profesional.
Sehingga, segala hal yang berkaitan dengan urusan umat/rakyat akan berjalan sesuai fitrah dan dimudahkan.
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Permudahlah jangan kalian persulit, gembirakanlah dan jangan buat orang lari (takut dan sedih).” (HR. al-Bukhari, Muslim, Ahmad).
Saatnya umat sadar bahwa demokrasi kapitalis sekuler hanya akan menjadikan kehidupan manusia semakin kacau dan terpuruk.
Dan saatnya umat bangkit dengan memperjuangkan Islam sebagai satu – satunya sistem yang akan mengatur dan menjadi solusi bagi problematika kehidupan yang hakiki.
Yang akan melahirkan para penguasa yang amanah dan mengurusi umat/rakyat tanpa ada unsur bisnis, untung dan rugi sebagai tujuan.
Wallahu a’lam bishshawab.