LEMBANG-Mendekati hari pencoblosan pada 28 November yang tinggal menghitung hari, demokrasi di tingkat desa pun mulai menghangat, salah satunya di Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang juga bakal melaksanakan pemilihan.
Salah seorang calon kades, Fajar Ikhsan melontarkan kritik karena hingga saat ini Desa Kayuambon belum memiliki identitas atau ciri khas yang bisa memunculkan potensi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Berbeda dengan desa-desa lainnya di Lembang yang dikenal sebagai daerah pertanian maupun pariwisata.
“Kekurangan Desa Kayuambon ya banyak, kita belum punya indentitas, apakah desa wisata, kreatif, atau inovatif. Saya belum menemukan jawabannya selama 38 tahun,” kata Ikhsan, Selasa (23/11).
Baca Juga:Ambil Alih Kasus Valencya, Kejagung Periksa Sembilan JaksaKejar Level 1, Libur Nataru Harus Level 3
Ikhsan yang kini bekerja sebagai pengacara ini mengatakan, sudah selayaknya Desa Kayuambon yang banyak berdiri tempat pendidikan perwira TNI dan Polri hingga instansi pemerintah memiliki identitas supaya lebih dikenal lagi masyarakat luas.
“Insyallah kalau saya terpilih, nanti ada identitas yang melekat, minimal desa digital pertama di Lembang. Walaupun warganya homogen, saya percaya generasi muda di desa ini pintar, cerdas, kreatif, tinggal kita bujuk mereka agar mengabdi di desanya, jangan jauh-jauh ke Bandung, bahkan Jakarta,” ujarnya.(eko/sep)