SUBANG-Nasib ironis jembatan penghubung Desa Compreng Kecamatan Compreng dengan Bojonegara Kecamatan Tambakdahan, masih terbengkalai hingga tahun 2021 ini.
Dalam konfirmasi Pasundan Ekspres pada Camat Compreng Sirojudin, terkait dengan kelanjutan pembangunan jembatan tersebut, beliau belum mengetahui secara detail. “Jembatan Compreng yang mana ya?” Katanya.
Tak lama, salah 1 staf kecamatan Compreng yang berada di sebelahnya menimpali. “Sepertinya Pak Camat belum pernah ke situ,” imbuhnya.
Baca Juga:BRI Cabang Subang Serahkan Hadiah Mobil Avanza kepada Pemenang Undian SimpedesWASPADA! Tren Challenge Jawab Pertanyaan Jadi Modus Penipuan Sosial Media
Sebab, Camat Compreng Sirojudin sendiri baru pada tahun 2021 ini tepatnya di Bulan Januari menjabat Camat Compreng setelah Camat sebelumnya Asep Rudih pensiun dan sempat dijabat sementara oleh Plt Camat Drs Aep Saepudin kala itu.
Pasundan Ekspres juga sempat menanyakan terkait informasi pembangunan jembatan tersebut Kepada Kepala Dusun/Wakil Sukaseneng yakni Bakar. namun dirinya juga tak mengetahui secara persis dan detail terkait kelanjutan pembangunan jembatan tersebut.
“Untuk jembatan itu perkembangannya kurang begitu tahu ya,” imbuhnya.
Sementara dalam, penelusuran Pasundan Ekspres di kanal LPSE Kabupaten Subang, tercatat hanya pada tahun 2017 ada Anggaran senilai Rp 300 juta untuk pembangunan tersebut.
Namun saat Pasundan Ekspres melakukan liputan pada Desember 2019 lalu, baru terlihat pondasi jembatan semata sebanyak dua titik yang berseberangan.
Sementara pada tahun 2020 sempat dilakukan pemasangan seling dan rangka. Hanya saja entah dilaksanakan oleh siapa dengan nilai anggaran yang tak diketahui.
Saat Pasundan Ekspres kembali melihat lokasi tersebut pada Rabu (28/7), pekerjaan jembatan tersebut masih jauh dari kata selesai.
Padahal kata warga yang pernah diwawancarai Pasundan Ekspres saat hendak melintas Dulgani (60) mengatakan, kondisi penyebrangan dari Desa Compreng ke Desa Bojongnegara menggunakan akses perahu tambang telah berlangsung puluhan tahun. Bahkan, sejak ia kecil, jembatan ini sudah ada.
Baca Juga:Kader PDIP Subang Masih Jaga Sekretariat Partai, Pemuda Pancasila Batal AksiKajati Jabar: Wartawan Bukan untuk Ditakuti
“Ini sudah lama, saya kecil juga sudah ada. Kalau ditanya kapan, ya kayanya sejak ada orang di sini sudah ada, untuk penyebrangan,” ujarnya.
Dulgani menambahkan, kesulitan yang kerap dialami warga manakala terjadi hujan. Sebab, akses menuju penyebrangan perahu yang merupakan tanah, bisa menjadi momok menakutkan bagi pengendara motor. “Duh ini kalau hujan, ada aja kejadian motor licin pas mau turun itu susah,” ungkapnya.