Terakhir, pihaknya merasa yakin masyarakat bisa cerdas melihat bagaimana fakta yang sesungguhnya saat ini sedang terjadi. Yaitu, kurang tepatnya tindakan seorang mahasiswa yang memang masih berproses. “Seharusnya bukan direspons secara berlebihan dan berkelanjutan oleh seorang Tokoh Politik yang memiliki pengalaman luas dalam berorganisasi. Melainkan, direspons dengan sikap yang lebih arif dan bijaksana agar kesalahan seorang mahasiswa bisa menjadi pengalaman berharga untuk kebaikan masyarakat ke depannya,” ucapnya.
Pihaknya pun berharap semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Baik untuk mahasiswa agar lebih berhati-hati saat bertindak juga bagi tokoh yang seharusnya menjadi teladan agar dapat bertindak lebih arif dan bijaksana. “Bukan justru emosional apalagi memanfaatkan momentum demi kepentingan popularitas semata,” kata Solehudin.(add/sep)