SUBANG-Jelang akhir tahun 2021 ini, Pemdes Munjul mulai merancang APBDes Perubahan. Dimana ada kemungkinan perubahan alokasi anggaran 2021 yang sudah ditetapkan, kemudian mengalami perubahan.
Perubahan alokasi anggaran yang dimaksud berkaitan dengan masuknya anggaran batuan keuangan desa dari pos anggaran lainnya di luar ADD, DD, Banprov, BKUD.
“Ya bisa saja berubah seiring aliran dana yang masuk ke kas desa,” kata Ronald Pendamping Desa Kecamatan Pagaden Barat. Dia aktif mengawal perkembangan desa, baik dari segi anggaran maupun kegiatan pembangunan desa.
Baca Juga:Kondisi Psikologis Makin Baik, Tim Kemensos Dampingi Anak Korban Kekerasan Seksual HN Berikan Keterangan kepada PenyidikPimpin Rapat Koordinasi Kepala Daerah, Mensos Siap Bantu Kebutuhan Lumbung Sosial 4 Daerah di Kalteng
Bukan hanya itu saja, lanjut Ronald, ada perubahan dari alokasi dana desa, sebut saja BKUD, yang saat ini untuk pos anggaran RT tidak masuk tahun ini, tetapi akan masuk pada tahun berikutnya. Nah, secara otomatis akan merubah anggaran tahun 2021 juga merubah rencana anggaran tahun 2022 nanti.
Sementara itu, hasil pantauan Pasundan Ekspres, secara umum penggunaan anggaran desa tahun ini sudah berjalan semestinya. Seperti BLT DD tetap berjalan, anggaran PPKM juga direalisasikan, untuk kegiatan fisik dan pemberdayaan masyarakat juga telah direalisasikan.
Kepala Desa Munjul Unay menyampaikan, hingga saat ini untuk anggaran Banprov Desa Munjul belum cair. Sehingga belum bisa melaksanakan kegiatannya. Usulan pencairan Banprov juga sudah masuk ke Dispemdes. Hanya saja, informasi yang diterimanya, Banprov menunggu proses pencairan di BPKAD Provinsi Jabar.
“Ada 70 an desa lagi yang belum cair Banprov-nya , termasuk Desa Munjul. Ya kita tunggu aja nanti hingga cair dan baru kita laksanakan kegiatannya,” tuturnya.(dan/ysp)