“Clarity” bisa juga diartikan sebagai upaya melakukan transparansi dalam berkomunikasi. Perlu membiasakan hal ini, tanpa menutup-nutupi informasi, agar penerima pesan menjadi percaya.
Apapun pesan komunikasi yang disampaikan harus dapat dipahami oleh pihak lain, dengan penyampaian yang sederhana dan apa adanya.
“Semua pesan yang disampaikan harus jelas agar tidak terjadi multi interpretasi atau penafsiran yang berbeda dari penerima pesan. Jika itu terjadi dampaknya bisa fatal,” tegas Dr Aqua.
Baca Juga:Potensi Vaksin Oral DBD Berbasis Tanaman SeladaCara Mudah Menggunakan Aplikasi PLN Mobile untuk Cek Tagihan dan Bayar Listrik
Terakhir adalah “humble” atau rendah hati. Jangan pernah tinggi hati dan sombong karena itulah awal dari keterpurukan kita sebagai manusia.
“Contohnya adalah jabatan seseorang. Itu ibarat kapas di ujung telunjuk. Begitu ditiup bisa langsung hilang. Sebagai manusia tidak ada yang perlu kita sombongkan. Semuanya milik Tuhan. Kita hanya dititipkan saja. Setiap saat yang kita miliki bisa diambil pemilikNya dan kita diminta pertanggungjawabannya,” terang Dr Aqua yang sangat rendah hati.
“REACH” menurut laki-laki yang hobi silaturahim ini tidak ada artinya jika tidak dilengkapi dengan huruf ‘A’ dan ‘C’ yakni Action dan Consistency atau Tindakan nyata dan cepat serta Konsistensi dalam pelaksanaannya. Jadi yang paling penting adalah implementasi pelaksanaannya secara terus-menerus.
Komunikasi itu lanjut Dr Aqua kelihatannnya sederhana. Bahkan ada orang yang menyepelekannya. Apalagi merasa sejak lahir setiap hari telah berkomunikasi.
“Padahal komunikasi itu vital sekali. Jika tidak hati-hati dalam berkomunikasi dampaknya bisa fatal. Telah banyak contoh mengenai hal ini,” ungkap Dr Aqua yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat.
Kemudian Dr Aqua menyebutkan setiap guru dalam aktivitas sehari-hari biasanya melaksanakan komunikasi internal dan eksternal. Keduanya sama pentingnya dan saling terkait.
Agar komunikasi eksternalnya bagus maka komunikasi di internalnya harus baik. Sesama guru dan pegawai di Yayasan Pendidikan Dakwah dan Sosial Al Khairaat harus berkomunikasi secara baik. Apalagi sebagai sesama saudara.
Baca Juga:Rumah Sakit Mitra Family Optimalkan Peran Bidan Dalam PersalinanPengamat Musik Bens Leo Tutup Usia
“Sesama pegawai di sini jangan ada yang merasa sebagai pesaing. Salah besar jika ada yang beranggapan seperti itu. Saingannya adalah para guru dan sekolah-sekolah lainnya yang bukan milik Yayasan Pendidikan Dakwah dan Sosial Al Khairaat. Upaya maksimal yang perlu dilakukan berusaha menjadi yang terbaik sehingga mengalahkan semua kompetitor,” ujar Dr Aqua.