RAGAM-Aplikasi Deepfake dikenal dengan aplikasi yang bekerja dengan memadukan unsur replikasi wajah pada gambar dan video, deepfake menjadi salah satu teknologi edit yang banyak digunakan user di dunia maya
Namun, sebaiknya diketahui terlebih dahulu bahwa teknologi ini memiliki bahaya tertentu yang sebaiknya difahami sebelum menggunakannya
Sumber Informasi Hoaks
Mudahnya akses untuk membuat konten video atau foto dengan teknologi deepfake ini memungkinkan semua orang bisa melakukan editing tanpa adanya hambatan sama sekali.
Baca Juga:BPIP Apresiasi Bupati Paser Beri Penghargaan Kepada GuruMensos Temui Korban Tanah Longsor di Pasir Jambu dan Serahkan Santunan
Tentu saja hal tersebut dimungkinkan akan ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan sebagai sarana untuk menyebarkan berita hoaks, sebab teknologi deepfake memungkinkan foto atau video yang telah diedit akan menunjukkan hasil yang halus seperti aslinya, sampai akhirnya menyebabkan orang-orang kesulitan membedakan apakah foto atau video tersebut merupakan asli atau hoaks.
Melansir dari zetizen.jawapos yang mengutip dari Datafloq, kejadian seperti ini pernah dialami oleh seorang kuasa hukum asal Dubai bernama Byron James.
Byron pernah menemukan sebuah video rekaman yang menunjukkan dirinya sedang memberikan ancaman kepada client lawan.
Hal itu terang saja direpson oleh Byron sebagai video hoaks dan menunjukkan video versi asli yang dimilikinya sebagai bukti bahwasanya video ancaman tersebut adalah hasil dari editan menggunakan teknologi deepfake.
Mengancam ReputasiÂ
Masih terkait dengan poin sebelumnya, saat seseorang membuat berita hoaks dengan melibatkan foto atau video milik orang lain, secara tidak langsung hal itu akan berpengaruh pada reputasi orang yang terlibat dalam konten yang telah di edtit tersebut.
Terlepas itu hasil editannya hanya berupa candaan, pernyataan umum, atau pun terkait politik, hal itu memberikan gambaran nyata bagaimana deepfake dapat mengancam privasi dan keamanan hidup seseorang.
Alat Propaganda Politik
Bukan hal yang asing jika sejumlah kreator video dan foto banyak menjadikan sejumlah figur prominen dalam panggung politik sebagai sasaran empuk untuk di edit menggunakan teknologi deepfake.
Baca Juga:Samsat Edukasi Pajak Hingga Tingkat RWMensos Berikan Pendampingan dan Berikan Motivasi Anak Korban Pelecehan di Malang
Beberapa diantaranya mungkin hanya mengeditnya untuk konten hiburan, namun tidak menutup kemungkinan jika ada orang-orang tertentu yang menjadikannya sebagai alat propaganda terselubung.