Masa Lalu, Masa Kini, Mati, Dan Bersyukur

Masa Lalu, Masa Kini, Mati, Dan Bersyukur
0 Komentar

Jika dalam Al Qur’an ada beberapa nama hewan yang diabadikan karena perilaku kehewanan yang bagus maka seyogyanya kita bisa mencontoh perilaku yang bagus pula. Misalnya ketika saya mengamati seekor induk ayam putih yang sedang memiliki 4 anak ayam kecil, yang tiga berwarna hitam bulunya dan satunya sama warna bulunya dengan ibunya. Sang induk begitu setia mengawal anak anaknya mulai dari mengajari cara mencari makan, melindungi dari gangguan dari manusia maupun hewan lain termasuk memproteksi dinginnya suhu malam hari  dan hujan dengan mengepakkan sayapnya lebar lebar untuk  berteduh dari gangguan cuaca. Dan saat anak anak ayam masih kecil, induk ayam pun menjauhi gangguan birahi karena ayam jantan yang mendekat.  Begitulah makhluk ciptaaan Allah bernama ayam yang memiliki tanggung jawab besar terhadap keberlangsungan hidup keturunannya. Ketika ayam putih tersebut kuberikan seekor ulat maka ulat pun dicabik dengan paruhnya yang tajam dan diberikan pada anaknya secara adil.

Enam pertanyaan filosofis dan religius yang diajukan oleh Imam Al Ghazali dapat menjadi renungan bagi kita untuk mengevaluasi masa lalu dan memanfaatkan kesempatan yang ada sekarang guna mempersiapkan hal yang abadi (akhirat) di masa mendatang. Tanggung jawab adalah bentuk syukur yang nyata.(*)

 

Laman:

1 2 3
0 Komentar