SUBANG-Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Subang, Dra Nunung Suryani MSi mengakui menerima sejumlah aduan dari masyarakat yang berurusan dengan pinjaman ojol.
Menurutnya, banyak yang akhirnya depresi karena tidak mampu membayar pinjaman online tersebut. “Ada yang sampai depresi, karena ada yang diteror via telpon secara terus menerus untuk segera membayar pinjamannya,” ungkap Nunung dihubungi Pasundan Ekspres, Rabu (8/12).
Nunung mengingatkan agar masyarakat cermat dalam memilih pinjaman. Jangan sampai gara-gara pinjaman membuat depresi bahkan menganggu ketahanan keluarga.
Baca Juga:Ratusan Hektare Tambak Udang dan Bandeng Terendam Rob, Petambak Pantura Minta Diperhatikan Pemerintah400 Pelaku UMKM di Subang Dapat Rp1 Juta dari bank bjb
Nunung menyampaikan, persoalan keuangan ini berpengaruh terhadap ketahanan keluarga. Jangan sampai persoalan keuangan yang buruk akibat pinjaman online berdampak buruk terhadap ketahanan keluarga.
Sebagi solusinya, kata Nunung, pentingnya edukasi mengenai manageman keuangan keluarga. “Ketahanan keluarga sangat perlu, pentingnya managemen keuangan di keluarga harus diperhatikan,” jelasnya.
Sementara itu, agar masyarakat khususnya ibu rumah tangga tidak terjerumus dalam pinjaman online, DP2KBP3A memiliki program Bangga Kencana. Program tersebut dapat membantu perekonomian keluarga.
Sebab dalam program tersebut, ibu rumah tangga dilatih untuk mengembangkan usaha.
“Contohnya ada kelompok ibu-ibu perajin jamur, umbi dan lainnya, dimana itu bisa menjadi wadah meningkatkan kehidupan keluarga dan juga bisa menjadi wadah koperasi keluarga,” paparnya.(ygo/ysp)