SUBANG-Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Subang mengusulkan pembuatan sodetan. Pasalnya, hujan yang terus menerus terjadi, mengakibatkan banjir dan rob di wilayah Pantura. Rob menerjang wilayah pemukiman para nelayan di Desa Mayangan Kecamatan Legonkulon Kabupaten Subang. Tidak kurang dari 669 Nelayan yang terdampak dari Rob tersebut.
Warga Pantura Nandi (43) mengatakan, Pemerintah Kabupaten Subang harus bergerak cepat dengan anggaran yang ada, dengan segera melakukan perbaikan atau pencegahan agar rob tidak meluas. “Ini harus menjadi perhatian, jangan dibuat santai,” ujarnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang RD Maman Firmansyah S.Sos M.Si mengatakan, betul ada 669 nelayan asal Desa Mayangan yang terdampak akibat Rob. Mereka terdampak akibat Rob dan tidak bisa melaut.
Dampak banjir rob, karena curah hujan yang tinggi berakibat fatal terhadap pembudi daya ikan air payau, tambak. Ikan dan udang terbawa arus air ke daerah Pantura. “Hal itu terjadi di Blanakan, Legonkulon, Sukasari dan Pusakanagara. Kita masih inventarisir kerugian mereka,” katanya.
Baca Juga:Daftar Harga Tempe dan Tahu di Pasar Jelang Nataru!Spesifikasi Instax Mini Evo Fujifilm Terbaru, Cetak Foto Lewat Smartphone
Maman mengatakan, Dinas Kelautan mengusulkan dana sebesar Rp2 miliar dalam Anggaran Murni tahun 2022 untuk pembuatan sodetan. Nantinya wilayah yang sangat rentan terhadap banjir dengan sodetan tersebut. Air bisa langsung mengalir ke laut atau perairan, sehingga tidak membuat banjir. “Kita usulkan Rp2 miliar mudah-mudahan terealisasi,” katanya.
Masyarakat atau kelompok nelayan, pembudidaya mengeluhkan curah hujan yang tinggi. Pasalnya, bisa berdampak terhadap pemukiman para nelayan hingga terendamnya kolam, tambak dan lainnya. “Sudah saya sampaikan kepada Bupati Subang masalah ini,” katanya.(ygo/vry)