SUBANG-Gelontorkan dana Rp2,4 T, jalan lintas Serangpanjang-Cipeundeuy ditargetkan selesai tahun 2024 mendatang. Hal tersebut diungkapkan H. Ruhimat dalam refleksi 3 tahun Jimat-Akur yang berlangsung pada Sabtu (11/12).
Ruhimat juga menyebut jika pembangunan jalan tersebut sudah masuk dalam pembangunan strategis nasional, dan akan dibiayai oleh APBN dimulai 2022 mendatang.
“Alhamdulilah, atas inisiatif kita semua yang kemudian direspon oleh pemerintah pusat, mudah-mudahan berkah untuk kita semua,” katanya.
Baca Juga:Anak Sule dan Nathalie Telah Lahir, Dikasih Nama IniBerikut 7 Fakta Herry Wirawan, Predator yang Perkosa Santriwati di Bandung
Ditegaskan Ruhimat jika jalan sepanjang 28 kilometer tersebut adalah wujud komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Subang untuk menyiapkan Subang bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk Subang di masa mendatang dalam menyambut era industrialisasi di Subang.
“Seperti yang sudah diketahui, jalan Serangpanjang-Cipeundeuy ini sudah ada Kepres-nya. Selain itu disebelah utara, jalan Cilamaya-Patimban 32 KM juga sama sudah terbit Kepres dan masuk ke proyek strategis nasional. Sedangkan, di Subang bagian tengah akan ada jalan lingkar luar Subang 32 kilometer, juga sama semua masuk proyek strategis nasional ini semua saya siapkan untuk menyambut Subang sebagai kota industrialisasi,” tegasnya.
Dia juga menambahkan jika pembukaan beberapa jalan sebagai persiapan Subang menyambut industrialisasi juga merupakan momentum bagi Subang untuk berkembang. Untuk itu, H Ruhimat menilai, pembangunan infrastruktur jalan sangat penting untuk dilakukan.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangannya diantaranya, akses jalan baru akan menjadi penghubung antar wilayah, sehingga perkembangan ekonomi di suatu wilayah akan lebih cepat, juga dengan pembangunan akses jalan akan menarik minat investor untuk berinvestasi di Kabupaten Subang.
Bupati Ruhimat menegaskan, dimasa kepemimpinannya selama ini, selain melakukan berbagai pembenahan di Subang, dirinya merasa harus melakukan terobosan yang bisa bermanfaat bagi anak cucu, dan masyarakat Subang hingga 20-30 tahun mendatang.
Ia juga ingin meninggalkan aset terutama terkait akses jalan, yang dikuasai pemerintah daerah, dan menyiapkan sarana infrastruktur demi Subang di masa yang akan datang meskipun hanya sebatas badan jalan saja.
“Siapapun bupatinya kelak, minimal asetnya sudah ada. Bisa melanjutkan pembangunannya tanpa harus kesulitan pembebasan lahan. Mari siapkan infrastruktur demi hari esok Subang,” pungkas Bupati Ruhimat.(idr)