Sebab dari mazhab Maliki di kitab tafsir Al Qurthubi, Juz 8 hlm. 76. Imam al-Qurthubi memaparkan:
“Amil zakat ialah para wali dan petugas zakat yang dikerahkan oleh Imam atau Khalifah dalam memungut zakat dengan akad menolong (wakalah) .
Hal yang sama Imam as-Sarkhasi, dari mazhab Hanafi, menyatakan:
“Amil ialah orang yang ditunjuk oleh Khalifah untuk bekerja mengumpulkan zakat dari penduduk. Mereka akan diberi untuk mencukupi mereka sendiri serta pembantunya tentu sesuai zakat yang sudah mereka kumpulkan. Namun, tidak setara dengan harga upah” (Imam Sarakhshi, Al Mabsuth, Juz 3 hlm.9).
Ada pula di dalam Kifayat al-Akhyar (279), Abu Bakar al-Hushaini menjelaskan:
“Amil Zakat ialah orang-orang yang diperintahkan oleh pemimpin negara (Khalifah) untuk memungut zakat sekaligus menyalurkannya kepada mustahik, sesuai yang diperintahkan Allah.“
Baca Juga:Mengkritisi RUU TPKSDeciding Upon Swift Products For Literary Examples
Maka, menjadikan korban kekerasan seksual sebagai mustahik atau penerima zakat merupakan penyewelengan terhadap hukum syariah Islam dan Rasul mengingatkan dalam hadis berikut. “Barangsiapa berkata tentang Al Qur’an dengan logikanya (semata), maka silakan ia mengambil tempat duduknya di neraka” (HR. Tirmidzi no. 2951).(*)