PURWAKARTA– Indosat Ooredoo, perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, mengumumkan peluncuran layanan komersial 5G di Balikpapan, Kamis (16/12). Protokol kesehatan dan pembatasan jarak yang ketat diberlakukan selama acara berlangsung.
Peluncuran ini menandai komitmen lebih lanjut dalam mendukung revolusi 5G di Indonesia dan merupakan peluncuran yang terakhir di tahun ini. Sebelumnya, di Solo, Jakarta, Surabaya, dan Makassar telah memasuki babak baru sebagai pendukung transformasi digital Indonesia.
Director and Chief Operating Officer Indosat Ooredoo, Vikram Sinha meresmikan peluncuran layanan komersial 5G di Balikpapan yang dihadiri oleh Deputi IV Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM.
Baca Juga:Dinilai Mampu Genjot PAD, DPRD Karawang Dukung Perbup Perijinan TertentuSempat Kolaps, Rumah Sakit Indosehat Kembali Beroperasi
Turut hadir, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko, dan Head of Mobile Networks Nokia Indonesia Frederic Chapelard.
President Director & CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama, mengatakan, pihaknya sangat bangga dapat meluncurkan layanan komersial 5G Indosat Ooredoo di Balikpapan dalam melanjutkan revolusi 5G di seluruh negeri.
“Teknologi 5G ini kami harapkan akan mempercepat transformasi digital di Kalimantan, terutama untuk mendukung persiapan ibu kota baru Indonesia, Penajam Paser Utara, yang terletak di dekat Balikpapan. Kami berharap peluncuran ini juga akan secara signifikan meningkatkan daya saing industri di kawasan ini,” ujar Ahmad Al-Neama.
Deputi IV Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM, mengatakan, pihaknya mengapresiasi komitmen Indosat Ooredoo dalam menyediakan layanan komersial 5G di Balikpapan, sebagai kota terbesar di Kalimantan Timur dan kota terdekat dari ibu kota baru Indonesia.
“Kami berharap teknologi 5G ini dapat mempercepat implementasi Smart City, Smart Government, dan Smart Industry guna mempercepat pemulihan ekonomi di kawasan sehingga turut menjadi akselerator perekonomian nasional,” kata Rudy.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Balikpapan merupakan kota di Kalimantan Timur dengan industri manufaktur sebagai penggerak utama perekonomian. Tercatat sektor manufaktur menyumbang 47 persen dari Produk Domestik Regional Bruto pada tahun 2020, sedangkan perikanan laut menjadi kontributor utama di sektor pertanian.