Setiap siswa di Jepang akan mendapatkan pengetahuan khusus supaya siap menghadapi bencana sesuai dengan jenjang pendidikan dan umur. Berbekal pengetahuan yang diberikan sejak dini, setiap anak di Jepang akan dilatih untuk tidak panik menghadapi bencana dan mampu melindungi diri dengan tindakan-tindakan yang tepat dan belajar untuk mengikuti jalur evakuasi dengan tenang, tertib dan teratur.
Pemerintah Indonesia harusnya melakukan hal yang sama seperti Jepang untuk mengedukasi masyarakat dalam mitigasi bencana. Mitigasi bencana harus menjadi mata pelajaran wajib yang diajarkan semua jenjang, bukan hanya bagian materi dari salah satu mata pelajaran yang ada. Sehingga setiap elemen pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini sampai ke jenjang perguruan tinggi bisa melakukan mitigasi bencana dengan baik dan terencana.
Memang pada saat ini masih terdapat kendala untuk menjadikan mitigasi bencana menjadi mata pelajaran wajib. Mulai dari kurangnya sumber daya manusia atau tenaga pendidik yang menguasai mitigasi bencana. Kurangnya panduan yang diberikan oleh pihak terkait, dan sarana prasarana sekolah yang juga kurang mendukung pelaksanaan pendidikan mitigasi bencana. Oleh karena itu, pemerintah selaku pemangku kebijakan harus memberi pembekalan bagi guru dan tenaga kependidikan di sekolah guna meningkatkan pengetahuan tentang bencana dan meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan mitigasi bencana di sekolah. Selain itu, pemerintah juga melakukan pengawasan agar pelaksanaan mitigasi bencana pada bidang pendidikan formal dapat terselenggara secara berkelanjutan.
Baca Juga:Abu Janda Ngaku Hidupnya Penuh Berkah, Permadi Arya: Padahal Bertahun-tahun Saya Dilaknat KadrunBeasiswa Yayasan As-Syifa Al Khoeriyyah Subang, Ini Besarannya Selam Tahun 2021
Menjadikan mitigasi bencana sebagai mata pelajaran wajib di setiap jenjang di Indonesia memang harus segera dilaksanakan, hal ini mengacu pada tujuan mitigasi bencana melalui pendidikan yang diharapkan mampu menjadi upaya pengurangan risiko bencana yang dapat dikenalkan lebih dini kepada para siswa dan pada akhirnya juga berkontribusi terhadap kesiapsiagaan individu maupun masyarakat. Implementasi mitigasi bencana yang baik dan terintegrasi menunjukkan kesiapsagaan masyarakat tanggap bencana dan akan mengurangi dampak negative korban material maupun jiwa. (*)