SUBANG-Saemaul Globalization Foundation menyelenggarakan Pelatihan Saemaul di Indonesia. Pelatihan Saemaul biasanya diadakan di Korea Selatan dengan mengundang beberapa perwakilan dari ASN dan Warga Desa Percontohan Saemaul. Namun, pandemi Covid-19 membuat acara pelatihan dilangsungkan secara daring di negara peserta pelatihan. Acara pelatihan dilangsungkan di Fave Hotel Subang dari tanggal 15-18 Desember 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan. Tema dari Pelatihan Saemaul kali ini adalah ‘Peningkatan Pendapatan melalui Pengelolaan Usaha Bersama’.
Peserta pelatihan sebanyak 50 orang terdiri dari Kelompok Budidaya Ikan Nila system Bioflok di Desa Tanjungwangi serta Pengelola bank sampah maupun TPS3R dari 6 Desa yang mendapatkan bantuan TPS3R dari Saemaul Globalization Foundation yakni Desa Tanjungwangi, Sukareja, Wantilan, Kertajaya, Balingbing, dan Gunungtua. Kelompok budidaya ikan nila mendapatkan pelatihan pada tanggal 15-16 Desember, sedangkan kelompok pengelola TPS3R mendapat pelatihan tanggal 17-18 Desember 2021.
Kepala Departemen Program Saemaul Globalization Foundation (SGF), Lee Sang-woo menyampaikan tentang perkenalan SGF dan arah ke depan pengembangan program. Saat ini SGF sedang mempromosikan program di 9 negara, dan bagi negara yang berpartisipasi secara aktif akan diberikan lebih banyak dana dan tenaga kerja untuk menjadikan program sebagai contoh keberhasilan Nasional. Untuk itu, perlu partisipasi aktif dan perhatian dari para stakeholder di Indonesia, agar program Desa Percontohan ini mampu menjadi kisah keberhasilan Nasional.
Baca Juga:Daftar Kepala Desa Terpilih di Subang Hasil Pilkades Serentak Tahun 2021Semerbak Lumpur Jalur Trail di Karawang Menguji Ketahanan Offroader
Para pakar saemaul undong dari Universitas Yeungnam Korea Selatan memaparkan materi melalui video. Lim Han-sung menyampaikan terkait pengertian saemaul undong, Lee Byung-wan perkembangan ekonomi Korea, serta Lee Mi-sook menjelaskan pemahaman tentang koperasi (unit usaha desa).
Untuk sesi pelatihan kelompok budidaya ikan nila, narasumber dari Kelompok Ikan Nila Sulyani, Dadang Kusdinar menyampaikan tentang perawatan kolam bioflok, lalu Rudi Hartono dari Yayasan Alumni IPB (Arga Citra 23) menyampaikan tentang usaha Bersama budidaya perikanan dari peluang hingga pemasarannya. Sedangkan untuk kelompok pengelola TPS3R, narasumber dari KSM Sahabat Lingkungan Karawang, Komar Miharja menjelaskan tentang pengelolaan TPS3R oleh kelompok swadaya masyarakat.
Ketua kelompok Budidaya Ikan Nila ‘Mitra Mina Saemaul’ Mahfudin menyampaikan, pelatihan ini memberikan semangat dan optimisme bagi anggota kelompok dalam melaksanakan program budidaya ikan nila melalui kolam bioflok.