SUBANG-Terminal mobil Pelabuhan Patimban sejak Jumat (17/12) resmi beroperasi di bawah pengelolaan PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) dan PT Toyota Tsusho Corporation. Bahkan ekspor perdana ke sejumlah negara ASEAN telah dilaksanakan saat hand over ceremony pengelolaan Pelabuhan Patimban ke Konsorsium Indonesia-Jepang (PT PPI-PT TTC).
Direktur National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi melihat, aspek keberlanjutan usaha di Pelabuhan Patimban akan sangat krusial.
“Sebagaimana sering saya katakan aspek keberlanjutan usahanya ini, sekali dua kali (ekspor) okey lah, apakah akan berlanjut? Ini yang harus kita lihat bersama,” kata Siswanto Rusdi kepada Pasundan Ekspres Rabu (22/12).
Baca Juga:Bangunan Pasar Inpres Pamanukan yang Sudah Uzur dan Tua, Ini yang akan Dilakukan DKUPP Subang Tahun DepanWarga Desa Mekarwangi Kecamatan Pagaden Barat Terima Bantuan Langsung Tunai Jelang Akhir Tahun
Menurutnya, hal yang perlu dikawal adalah mengenai kontrak pelayaran serta bisnis di Pelabuhan Patimban. Sebab, sebagaimana contoh di Pelabuhan Tanjung Priok, aktivitas usaha kepelabuhanan telah berkontrak dalam jangka waktu tertentu.
“Keberlanjutannya itu bisa dipercaya. Ada yang berkontak satu tahun, dua tahun. Nah ini sekarang kita gak tau mengirim laginya kapan,” ujarnya.
Namarin ingin melihat perkembangan usaha kepelabuhanan di Pelabuhan Patimban dengan saksama. Sebab usaha-usaha tersebut merupakan yang krusial dalam kegiatan kepelabuhanan.
“Berlanjut gak itu usaha pengiriman kendaraan, peti kemas atau yang lainnya, kalau Pelabuhan itu, ya itu nyawanya, keteraturan jadwalnya. Jangan hanya sekali jalan terus tidak ada lagi atau ekspor ini dikerjakan kan memang sebelumnya disiapkan, tapi kita lihat ke depannya,” terang Siswanto.
Dia menyampaikan, satu hal yang ditunggu dan dinanti berkaitan dengan rencana kerjasama dan kontrak-kontrak dengan PT PPI terkait dengan usaha kepelabuhanan.
“Sudah berapa orang berkontrak, ada berapa perusahaan, kontraknya berapa, aspek kontraknya apa saja. Nah hal-hal seperti itu yang patut dibuka ke publik,” tambahnya.
Terkait ekspor kendaraan tersebut, Siswanto tetap mengapresiasi. “Hanya saja tetap kedepannya perlu juga diperhatikan, market usahanya, sasaran pelaku usaha dan irisan dengan pelabuhan lain yang sudah ada bagaimana, itu yang patut kita tunggu,” imbuhnya.(ygi/ysp)