Itulah sedikit gambaran tentang Kurikulum Paradigma . Sebenarnya masih terlalu banyak yang perlu dipahami secara mendalam tentang Kurikulum Paradigma Baru ini sebelum diterapkan secara holistik pada seluruh satuan pendidikan. Tugas guru sebagai pendidik harus menyikapi kurikulum baru ini dengan bijak karena perubahan adalah sebuah keniscayaan.
Tantangan akan selalu hadir seiring perkembangan zaman dan seorang guru harus bisa menemukan solusinya agar tantangan yang ada bisa berdampak positif bagi perkembangan pendidikan di satuan pendidikannya dan di Indonesia pada umumnya.
Tantangan global pada abad 21 (kecakapan 4C), maka guru harus memiliki kompetensi-kompetensi seperti yang tertuang dalam UU No. 14 Th. 2005 Pasal 8 yaitu Kompetensi Pedagogik, kompetensi Kepribadian, Kompetensi profesional dan Kompetensi sosial.
Kompetensi Pedagogiknya seorang Guru harus mampu atau terampil mengelola suatu proses pembelajaran atau interaksi belajar mengajar dengan peserta didik dengan tetap memperhatikan karkteristik peserta didik.
Baca Juga:Siap Tinggalkan Pasar Smartphone? LG Patenkan Layar Lipat Perangkat MobilIni Dampak Buruk Merokok Terhadap Mr P Di Kemudian Hari, Salah Satunya Bikin Lembek
Kompetensi Kepribadian berkaitan dengan karakter personal guru seperti supel, sabar, disiplin, jujur, rendah hati, empati, ikhlas, dan lain-lain. Karakter ini sebagai teladan karena guru sebagai sosok yang digugu dan ditiru peserta didiknya. Kompetensi professional lebih menekankan pada kinerja guru dalam penguasaan dan pengembangan materi maupun pemanfaatan teknologi yang mendukung proses pembelajaran. Tak kalah pentingnya, seorang guru juga harus mempunyai keterampilan komunikasi, bersikap dan berinteraksi di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah yang dalam hal ini disebut dengan kemampuan sosial guru.
Dengan bekal 4 Kompetensi tersebut guru akan menjadi kreatif, profesional, dan menyenangkan sehingga siap menghadapai tantangan abad ke-21 atau 21st century education. Guru seperti inilah yang menjadi tumpuan harapan orang tua dan masyarakat untuk mendidik anak-anaknya dan membantu mengantarkan mereka ke jenjang kesuksesan, baik untuk hidup dalam masyarakat lokal maupun dalam dunia global.
Guru adalah sosok yang berjasa dalam memajukan pendidikan. Saat manusia masih buta aksara guru selalu membantu dan membimbing peserta didik membaca dan menulis, mengajarkan peserta didik dari “ tidak bisa” sampai menjadi sosok yang melebihi gurunya. Ketika peserta didik tidak mau menerima apa yang diajarkan, guru selalu setia membimbing dan mengarahkan supaya menjadi manusia yang berguna bagi dirinya, orang tua, masyarakat, bangsa, dan negara.