Bahkan, menurut salah seorang KPM Kampung Baru Nagri RT.02/11 Desa Sukajaya, Iis mengungkapkan, di tengah mahalnya sembako telah membantu dirinya dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Iis mengungkapkan, dari sejumlah komoditi yang didapatnya semua dalam keadaan layak konsumsi, termasuk beras sebagai bahan pokok utama pangan. “Alhamdulilah kualitas berasnya bagus pulen dan udah dimasak. Ngga seperti beras raskin. Tidak ada yang komplen, ngga ada yang bilang bau,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Siti wulan KPM dari RT.03/04 Kampung Pamecelan, menurutnya beras yang diterimanya berkualitas baik. “Alhamdulilah ya, berasnya bagus, dimasaknya pulen dan tidak kuning,” ujarnya.
[irp]
Baca Juga:Jasa Besar Almarhum Dokter Iwan untuk Pembangunan Masjid Jami Al-JihadCara Minum Kopi Untuk Turunkan Berat Badan
Begitu juga warga Pasar Kemis Desa Sukajaya Nurhayati mengatakan, beras yang didapatnya juga bagus, bahkan warga yang mendapatkan bantuan serupa tidak ada yang komplain. “Berasnya bagus, dimasaknya pulen dan teman-teman saya juga mengatakan seperti itu katanya bagus,” ucapnya.
Wina Cahyani Warga RT 04/06 Kampung Pamecelan Desa Sukajaya, dalam video yang beredar bahwa dirinya mengakui bahwa beras yang diterimanya bagus. Dalam video tersebut, Wina memperlihatkan beras yang putih dan tidak berdebu.
Sementara itu, dalam penyaluran awal tahun 2022 ini, tidak ada KPM yang datang kepada agen BNI untuk komplain mengenai kualitas Komoditi.
Seperti yang diungkapkan oleh Agen BNI Tini Supartini Kampung Pamecelan, selama ini tidak ada yang komplain, bahkan menurutnya sebelum beras di salurkan ada pengecekan kualitas terlebih dahulu. “Masalah beras ngga ada yang komplain, sebelum di salurkan di cek Kualitas beras dulu, kalau di cek bagus baru disalurkan kalau jelek minta ganti,” ucapnya.
[irp]
Begitu juga yang diungkapkan oleh Enah Nurhayati E-Warong Kampung Pasar Kemis Sukajaya Lembang. Menurutnya, kualitas beras yang disalurkan adalah beras yang baik. “Jika datang beras yang jelek pasti ditolak dan minta yang bagus, beras di buka dulu, kalau ini bagus layak konsumsi baru diterima sama agen,” ujarnya.
Kepala Desa Sukajaya Asep Cahya mengatakan, bahwa di wilayahnya belum menerima ada KPM yang mengadu ihwal adanya komoditi BPNT yang tidak layak konsumsi. “Dari awal sampai hari ini nggak ada yang komplain (mengenai komoditi BPNT),” tegasnya.(eko/sep/vry)