Oleh: Rahmatika Aurelia Violcy
240210170090
Program Studi Teknologi Pangan
Universitas Padjadjaran
Manggis merupakan salah satu buah yang banyak ditemukan dan dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Buah manggis dapat dikonsumsi dalam bentuk buah segar, jus, buah kaleng, serta sari buah. Kandungan buah serta perpaduan rasa manis, asam, dan sempat menjadi daya tarik buah tropis ini.
Menurut data komposisisi pangan Indonesia, kandungan dari buah manggis mentah/100 g adalah: kalori (63 kal), air (83 g), protein (0,6 g), lemak (0,6 g), karbohidrat (15,6 g), serat (1,5 g), abu (0,2 g), kalsium (8 mg), fosfor (12 mg), zat besi (0,8 mg), natrium (10 mg), kalium (61,9 mg), tembaga (0,1 mg), seng (0,1 mg), vitamin B1 (0,03 mg), vitamin B2 (0,03 mg), niasin (0,3 mg), dan vitamin C (5 mg). Selain buah manggis yang kaya akan nutrisi, bagian kulit manggis juga memiliki kandungan senyawa bioaktif yang tidak kalah menarik dari bagian buah.
Kulit manggis merupakan bagian terbesar pada buah manggis yang seringkali dianggap tidak bermanfaat dan dikategorikan sebagai limbah. Padahal, kulit manggis dapat berperan sebagai antioksidan dan kaya akan senyawa bioaktif yang dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita. Komponen antioksidan dapat melawan radikal bebas sehingga dapat meminimalisir terjadinya resiko berbagai macam penyakit.
Baca Juga:WOW! Cadillac Pamerkan Mobil Tanpa Stir di CES 2022Peran Istri Mendukung Suami Raih Rida Illahi
Kemampuan antioksidan kulit manggis bahkan melebihi vitamin C sehingga dapat dikategorikan sebagai antioksidan yang sangat kuat. Aktivitas antioksidan pada kulit manggis ini disebabkan karena ekstrak kulit manggis mengandung senyawa polifenol yang terdiri dari xanthone, flavonoid, tannin, dan saponin. Selian antioksidan, senyawa polifeol tersebut juga dapat berperan sebagai antiinflamasi, antitumor, antibakteri, antijamur, antiperadangan, dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Selanjutnya, ekstrak kulit manggis juga dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami. Hal ini dikarenakan kulit manggis mengandung senyawa antosianin yang cukup tinggi.
Antosianin merupakan zat warna alami berwarna merah ungu yang terdapat pada tumbuhan yang termasuk pada golongan flavonoid. Penggunaan pewarna alami pada makanan ini tentu dapat meminimalisir efek negatif dari penggunaan pewarna buatan. Selain itu, penggunaan antosianin sebagai pewarna makanan juga dapat memberikan efek yang sangat baik bagi kesehatan diantaranya dapat berperan sebagai antioksidan, detoksifikasi, serta meningkatkan sistem imunitas tubuh.(*)