SUBANG-Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Subang, H.Yayat menjelaskan mengenai kebijakan berkaitan dengan koperasi, UMKM, perdagangan, dan perindustrian. Kebijakan berbagai bidang tersebut mengarah pada peningkatan ekonomi masyarakat dengan mengedepankan sistem elektronik.
Hal itu disampaikan Yayat saat menjadi narasumber di acara Busineess Gathering Ekosistem Desa yang digelar BRI, di Bale Sawala Ageung Fave Hotel, Rabu (12/1).
Dia menyebut, selain peningkatan sistem elektronik juga menjalankan program inovasi ekonomi masyarakat.
Baca Juga:Waspada! Jangan Klik Jika Ada Link Ini Di Whatsapp, Rekening Bank Bisa Disusupi!Ncing Warga Sukasari Subang Nekat Gantung Diri, Diduga Ini yang Jadi Penyebabnya..
“Salah satu strateginya dengan pengembangan jaringan kualitas permodalan, produksi, dan market bagi koperasi dan UMKM. Kemudian menyelenggarakan sentra industri kecil dan mengembangkan usaha kecil dan menengah,” kata Yayat.
Selain dua strategi yang disebutkan di atas, Yayat menyebut, peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah juga dianggap penting.
Adapun yang saat ini telah dan sedang dilakukan oleh DKUPP di antaranya ada peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi UMKM, peningkatan akses sumber daya produktif, pengembangan jaringan pemasaran produk UMKM.
“Beberapa produk kita sudah ada di toko modern, kita terus dorong untuk peningkatan daya saing SDM UMKM di kita dan penguatan kelembagaan UMKM itu sendiri,” tegasnya.
Dalam kesempatan dia membeberkan kriteria produk unggulan, di antaranya yakni mempunyai kandungan lokal yang menonjol dan inovatif di sektor pertanian, industri dan jasa. Kemudian mempunyai daya saing tinggi di pasaran, baik ciri, kualitas mampu bersaing baik secara harga maupun jangkauan pemasaran yang luas baik dalam atau luar negeri.
“Beberapa kita sudah ada, yang mempunyai jaminan dan kandungan bahan baku yang cukup banyak, stabil dan berkelanjutan. Secara ekonomi juga mempunyai nilai tambah yang tinggi, baik dalam kemasan maupun pengolahannya itu kita sudah ada. Hanya baru satu dua, harapannya ke depan bisa lebih banyak pelakunya,” tukas Yayat.(idr/ysp)