TEKNOLOGI – Aplikasi WhatsApp hingga sekarang ini menjadi salah satu aplikasi berkirim pesan yang paling diminati.
Fitur yang ada pada Platform milik Meta ini dapat membuat pengguna menjadi mudah dan intuitif, salah satunya kemampuan mengirim link juga pesan berantai atau broadcast message.
Akan tetapi, WhatsApp sering dijadikan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menebar ancaman, juga para pelaku kejahatan siber.
Kemampuan untuk mengirim link eksternal di WhatsApp, banyak dieksploitasi oleh penipu.
Baca Juga:Ncing Warga Sukasari Subang Nekat Gantung Diri, Diduga Ini yang Jadi Penyebabnya..3 Fitur Terbaru Instagram ‘Feed, Following, Favorites’
Informasi terbaru, salah satu modus penipuan di WhatsApp muncul di platform whatsapp dengan memanfaatkan eksternal link pada platform WhatsApp.
Link penipuan yang ditemukan tersebut adalah Redioff.com atau Redioff.ru yang menyebar di kalangan pengguna WhatsApp.
Para penipu menggunakan skema social engineering (rekayasa sosial) untuk dapat mengakses data pengguna WhatsApp bahkan sampai informasi keuangan seperti detail akun bank sampai ke jenis kartu perbankan yang digunakan.
Tautan atau link spam Redioff.ru di URL bahkan disebut dapat juga memberi virus kepada PC Windows, serta smartphone iOS dan Android. Skema penipuan ini telah ditemukan di India dan dilaporkan sudah memakan banyak korban.
Cara kerja link tersebut, dirangkum dari CNBC (Internasional) via Jawapos, adalah para pelaku kejahatan siber itu awalnya mengirim tautan ke pengguna WhatsApp.
Usai pengguna whatsapp mengklik tautan atau link tersebut, situs web mengklaim pengguna dapat memenangkan hadiah dan akan diminta mengikuti survei.
Kemudian, setelah korban menjawab pertanyaan, diarahkan ke situs web lain dan diminta untuk mengisi informasi pribadi, seperti nama, usia, alamat, informasi bank, dan data pribadi lainnya.
Baca Juga:Vaksinasi Anak di Kecamatan Pusakajaya Capai 76 PersenSemua Vaksin Halal? Ternyata Hanya Dua Merek Yang Lulus Uji MUI
Detail tersebut yang akan digunakan melakukan transaksi penipuan atau dijual di situs dark web. Para penipu juga bisa menggunakan informasi tersebut untuk mengirimi korban spam dan email berbahaya.
Lebih lanjut lagi, mereka juga bisa menginstal aplikasi yang mungkin tidak diinginkan di perangkat pengguna. Situs web phishing pertama-tama bakal memeriksa IP address pengguna untuk mengetahui lokasi pengguna, lalu mereka mengubah bahasa halaman dan menunjukkan berbagai skema penipuan yang sesuai untuk wilayah pengguna. (Jni)