SUBANG-Terjadi 36 persen tingkat kebocoran pendapatan di Perumda Tirta Rangga. salah satu faktornya, ada di meteran yang diduga dilosskan atau petugas pemeriksa meteran memberikan foto asal. Hal tersebut membuat Perumda Tirta Rangga segera mengganti meteran dari manual ke digital untuk meminimalisir tingkat kebocoran pendapatan
Direktur Bidang Teknik PT Perumda Tirta Rangga Subang, Nindya Nazara SE mengatakan, jika melihat portofolio untuk air yang diproduksi 3,6 juta liter dan terjual ada sebanyak 3 juta liter per tahunnya. “Ada lost penjualan 600.000 liter,” katanya.
Kendalanya, kata dia, ada di meteran manual, yang seringkali menjadi penyebab kebocoran pendapatan yang tidak tertagih. PDAM akan mengaganti secara bertahap meteran manual menjadi meteran digital. “Nanti saya sampaikan di rapat kerja. Meteran manual juga menjadi penyebab kebocoran pendapatan yang tidak tertagih, sehingga harus diganti dengan meteran digital memakai chip. Nanti meteran bisa akurat dalam membaca meter,” katanya.
Baca Juga:KFC Digugat Lagi! Kali Ini Rp. 4 Miliar, Gegara Pesanan Tak Sesuai GambarSocial Trading Explained
Tahun 2021, Nindya menuturkan, kebocoran pendapatan yang diakibatkan pemakaian meteran manual tersebut diestimasi mencapai 36 persen dari pendapatan total. Meteran manual tersebut diakali dengan cara di loss kan atau pun juga fotonya difiktifkan. “Dalam membaca meteran harusnya tanggal dan foto serta waktu yang sama. Ini diduga foto yang dikirimkan fiktif ke kita, termasuk bisa saja di-loss-kan,” ungkapnya.
Dijelaskan Nindya, untuk meteran manual per unit nya dihargai Rp300.000, sementara untuk meteran digitalisasi mencapai Rp500.000 per unit. Untuk pergantian tersebut tinggal dikalikan dengan meteran yang ada sebanyak 49.000 pelanggan.
“Tinggal kalikan saja. Jika harus mengganti ke meteran digital, sekitar Rp2,4 miliar,” terangnya.
Nindya mengatakan, selain melakukan pembenahan dari sisi meteran, PDAM juga mencari peluang pendistribusian untuk air bersih ke titik-titik di Kota Subang. Seperti sebelumnya sudah ada perusahaan yang datang ingin menambah debit airnya, yaitu PT Tekwang Indonesia. “Nah kita juga mencari peluang-peluang tersebut untuk pendapatannya,” tandasnya.(ygo/vry)