Saka Kalpataru dalam Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin memiliki 3 krida yaitu Krida Keanekaragaman Hayati, Krida 3 R, dan Krida Perubahan Iklim. Masing-masing krida mempunyai program kerja sesuai tupoksinya. Krida Perubahan Iklim pada Saka kalpataru ini telah melakukan beberapa giat dengan didampingi ketua pelaksana Dinas lingkungan Hidup dan Pamong Saka ke daerah-daerah binaan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin.
Para penegak dalam krida ini melaksanakan program kerja yang telah dibuat saka kalpataru berupa kegiatan in door dan out door. Para penegak sangat senang dapat terjun langsung ke lapangan karena dapat juga dapat mengimplementasikan konsep-konsep yang telah didapatkannya di sekolah terutama mata pelajaran geografi dan biologi. Mereka diajak dan diperkenalkan dengan daerah -daerah kampung iklim. Masing-masing daerah kampung iklim mempunyai kearifan local dan ekonomi kreatif yang khas.
Kegiatan kampung Iklim disesuaikan dengan kondisi alam dan manusia di daerah masing-masing, misalnya ada kampung iklim yang memproduksi eco-enzym yang banyak mengandung manfaat. Eco enzim adalah hasil olahan bahan organic ( kulit atau tangkai buah maupun sayuran) yang difermentasi dengan gula dan air , Beberapa manfaatnya dalam bidang pertanian adalah sebagai filter udara, herbisida dan pestisida alami, menurunkan asap dalam ruangan, dan dapat menurunkan efek rumah kaca. Selain dapat menyuburkan tanaman, Eko enzim dapat menetralkan PH air sehingga tambak ikan yang dikelola dapat menambah penghasilan masyarakat setempat. Kondisi ini menjadikan mereka dapat menjaga ketahan pangan di daerahnya meskipun terjadi kondisi yang menunjukkan perubahan iklim.
Baca Juga:A Background In Practical Plans For dutch women for marriageZakat bagi Korban Kekerasan Pada Perempuan dan Anak, Tepatkah?
Selain kegiatan di lapangan, kegiatan pemantapan materi pun juga dilakukan oleh Saka Kalpataru dari Dinas lingkungan hidup Kota Banjarmasin ini. Para penegak diajak berdiskusi dalam forum tentang isu perubahan iklim. Mereka sangat antusias membahas materi isu perubahan iklim antara lain tentang penyebab, proses dan dampak serta upaya mitigasi perubahan iklim. Beberapa upaya mitigasi dapat dilakukan pada skala individu, rumah tangga , komunitas maupun nasional misalnya penggunaan lampu neon, penggunaan alat-alat elektronik secara bijak atau seperlunya, menanam tumbuhan di sekitar rumah, mengikuti gerakan Earth Hour, menggunakan kegiatan transportasi hijau, menggunakan air secara bijak atau sehemat mungkin sesuai keperluan.