BANDUNG BARAT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami kendala saat proses vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Sebab, banyak anak yang tidak terdata di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Dinas Pendidikan dan di Kementerian Agama (Kemenag).
“Salah satu kendala yang dihadapi itu, tapi progres terus berjalan agar vaksinasi anak usia 6-11 tahun bisa selesai secepatnya,” ucap Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan, KBB, Nurul Rasyihan.
Menurutnya, sekarang ini progres vaksinasi anak sudah mencapai dari 85% lebih atau sekitar 154.008 anak. Untuk mencapai 100% cukup terkendala, karena ada 15% lagi atau sekitar 20 ribu anak yang tidak terdaftar di Dapodik dan Kemenag yang di pesantren atau madrasah.
Baca Juga:Soal Pembangunan Rumah Sakit di Pantura Subang ini Kata Kadinkes SubangTenaga Honor Segera Dihapus Pada 2023! Guru Honorer Mulai Resah
Itu belum termasuk anak-anak yang menjalani home schooling, sehingga bisa jadi angkanya jauh lebih banyak. Oleh sebab itu, pihaknya juga turut berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) KBB untuk mendata jumlah anak jalanan yang masuk ke dalam kategori sasaran vaksinasi.
“Koordinasi dengan dinsos diperlukan karena untuk menyisir anak-anak jalanan dan mereka yang enggak sekolah,” ucap dia.
Saat ini pihaknya berkoordinasi dengan Puskesmas dan perangkat desa untuk menyisir sasaran vaksinasi yang tidak terdata di Dinas Pendidikan, Kemenag, sampai Dinas Sosial tersebut.
“Kami juga sudah koordinasi dengan Puskesmas, kemudian Puskesmas ke tingkat desa untuk menyisir anak-anak itu,” sambungnya.
Lalu, untuk anak yang telah divaksinasi Covid-19 dosis ke 2, jumlahnya baru 2,5% atau sekitar 4.500 anak. Sehingga dengan adanya percepatan vaksinasi diharapkan antara dosis satu dan dua bisa segera selesai.
“Sekarang kita kebut terus vaksinasinya, bertahap untuk yang dosis dua karena kalau anak kan belum boleh mendapat booster,” imbuhnya. (eko/sep)