PAMANUKAN-Menghadapi puncak musim penghujan di Februari, Ketua Formasu (Forum Masyarakat Subang Utara) Asep Maulana meminta agar masyarakat tetap waspada.
Meskipun tanggul Sungai Cipunagara dari mulai Desa Bongas hingga muara Cipunagara sudah dalam penanganan darurat. Penanganan darurat dari anggaran BBWS Citarum dan Dinas Sumberdaya Air Provinsi Jawa Barat sendiri selesai sejak akhir tahun 2021 lalu.
“Tentunya kewaspadaan ini harus tetap ada, meskipun sudah ada penanganan darurat dari dinas terkait namun, tetap kita harus siaga,” imbuhnya.
Baca Juga:GPK jadi Penggerak Program KB di PurwakartaJelang Musim MotoGP 2022, Andrea Dovizioso: Saya Sangat Siap Musim Ini!
Meskipun demikian, ia berharap pada curah hujan Februari nanti tidak tinggi. Disamping itu ia juga mengajak agar masyarakat unthm bersama waspada dan bersinergi satu sama lain. “Kewaspadaan ini juga penting bukan hanya dari sisi pemerintah, infrastuktur, tapi dari kita sebagai masyarakat. Jika memang ada tanda yang kurang baik, kita harus bersiap,” imbuhnya.
Namun ia juga tetap, memberikan saran kepada pemerintah daerah Kabupaten Subang melalui dinas terkait agar tetap bersiaga. Manakala resiko terburuk terjadi, langkah-langkah yang strategis dan tepat .
“Sebab jika hal itu terjadi sudah tahu langkah apa yang harus dilakukan dan tidak gagap lagi,” terangnya.
Di sisi lain ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih pada BBWS Citarum dan DSDA Jawa Barat yang telah membantu penanganan darurat tanggul d Cipunagara.
“Terima kasih atas upaya penanganannya namun tentunya kami juga mengharapkan agar kedepannya penanganan ini bisa dilakukan secara permanen dan maksimal,” ucapnya.
Sementara itu, PPK OP SDA 2 BBWS Citarum Leni Sukma Prihandani mengatakan, zementara untuk status penanganan darurat dari BBWS sudah dinyatakan selesai. Namun pada tahun ini untuk pemeliharaan lanjutan juga masih akan ada kegiatan.
“Kami sudah selesai, tetapi tahun ini akan berlanjut dengan pekerjaaan pemeliharaan berkala sungai cipunagara dan lainnya,” imbuhnya. (ygi/sep)