SUBANG-Anak-anak sekolah, sangat rentan terhadap bullying. Aksi bullying masuk dalam kategori kekerasan. Pasalnya, anak yang dibully bisa menjadi lemah dalam membangun karakteristik. Tidak jarang korban bullying menjadi trauma dan selalu menyendiri akibat perlakuan dari teman-temannya.
Hal tersebut mendapat perhatian DP2KBP3A Subang, untuk melakukan imbauan jangan sampai bullying terjadi. Kepala DP2KBP3A Kabupaten Subang Dra Nunung Suryani mengatakan, bullying sangat rentan terjadi di lingkup anak-anak dan remaja. Padahal, dalam usia tersebut merupakan usia membangun karakteristik anak. DP2KBP3A bekerja sama demgan KPAD jika ada korban bullying, maka bisa melaporkan kejadian yang dialaminya.
“Ini sangat rentan. Kita bersama KPAD Subang konsen terhadap hal ini,” katanya.
Baca Juga:BebalSering Terjadi Kecelakaan, Polres dan Dishub Operasi Gabungan Sasar Angkutan Barang
Dijelaskan Nunung, bullying juga adalah salah satu bentuk kekerasan. Hal tersebut tidak boleh terjadi pada siapapun, apalagi terhadap anak-anak, karena akan sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis. Korban akan merasa minder dan tidak percaya diri. “Tentunya, perlu terus dilakukan upaya oleh pihak terkait, baik pihak sekolah, orang tua, masyarakat serta pihak lainnya. Agar nantinya, tidak terjadi aksi bullying bagi anak baik di sekolah ataupun lingkungan lainnya,” ungkapnya.
DP2KBP3A ikut memberikan sosialisasi kepada anak sekolah dan juga anak di luar sekolah, melalui kegiatan Forum Anak Daerah (FAD) dan juga Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja (PIKR). “Tentunya, berbagai kegiatan kita lakukan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Subang mengatakan, mengenai aksi bullying, pihaknya siap menerima aduan korban. KPAD menyiapkan tenaga psikologis dan juga pendampingan bagi anak. “Kita siap mendampingi,” katanya.(ygo/vry)