SUBANG-Akibat intensitas hujan yang cukup tinggi, Tanggul Sungai Cipunagara di Blok Makam Panjang Desa Karangmulya mengalami longsor. Tanggul yang biasa digunakan menjadi jalan akses bagi Desa Karamgmulya, Bobos dan Pangarengan ini kondisinya membahayakan.
Sekretaris Desa Karamgmulya Komarudin mengatakan, longsoran tersebut telah terjadi sejak tiga hari terakhir. Pihaknya juga telah melayangkan surat terkait permohonan penanganan tanggul tersebut pada BBWS.
“Tanggul sepanjang 300 meter dengan ketinggian longsoran 50-100 centi meter ini tentunya cukup memprihatinkan dan membahayakan,” ucapnya.
Baca Juga:Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Purwakarta Kembali NaikDihadiri Citra Kirana, JNE Purwakarta Sukses Gelar Miss Zai Muslim Wear
Untuk itu pihaknya berharap agar BBWS dapat melakukan tindakan darurat. Apalagi kondisi penurunan tanggul tersebut terjadi diduga akibat intensitas hujan yang cukup tinggi beberapa hari lalu serta debit air Cipunagara juga yang sempat tinggi.
“Tanggul tersebut berfungsi untuk menahan debit air Cipunagara selain itu juga untuk akses jalan. Sekarang kondisinya longsor dan kami berharap agar secepatnya ada penanganan,” ujarnya.
Komarudin menambahkan, jika tanggul tersebut tidak dilakukan penanganan dalam waktu cepat dikhawatirkan ketika debit air Cipunagara sedang tinggi akan membuat tanggul tersebut jebol.
“Dampaknya jalur penghubung antar desa dan kecamatan di wilayah Legonkulon bisa terputus,” ucap Komarudin.
Selain itu, area pertanian di Desa Karangmulya seluas 350 hektar juga terancam terendam. Bahkan untuk resiko terburuk beberapa pemukiman warga di wilayah Desa Bobos bisa terendam, termasuk dengan areal pertanian.
“Sehubungan dengan hal itu kami berharap agar secepatnya BBWS dapat merespon ini,” tutupnya.
Sementara itu, Camat Legonkulon Drs Aet Rudiana yang sempat dikonfirmasi Pasundan Ekspres belum memberikan respon.(ygi/ysp)