JAKARTA – Pengakuan tiba-tiba dari Aliando Syarief yang mengejutkan para penggemarnya karena mengaku mengidap Obsessive Compulsive Disorder atau OCD sejak tahun 2019.
Karena menderita OCD tersebut aktor ganteng ini diketahui sempat vakum dari dunia hiburan dan hilang dari layer kaca.
Ia memutuskan vacuum untuk sementara waktu karena gejala dari OCT tersebut membuat dirinya kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Baca Juga:Mentan: Kualitas Kopi Di Indonesia Menempati Posisi Ke-5 Di DuniaMemasuki Tahun 2022, Hasil Tangkapan Ikan Menurun Akibat Cuaca Buruk
Gejala pada penderita OCD ada dua yaitu gejala obsesi dan gejala kompulsi.
Dikutif dari Mayo Clinic, OCD merupakan pola pikir dan ketakutan yang tidak diinginkan alias obsesi sehingga penderitanya memiliki kecenderungan memiliki perilaku yang terus berulang alias kompulsi
Aliando membuat pengakuan tersebur saat melakukan siaran langsung lewat akun pribadinya di Instagram. “Saya kena OCD,” kata Aliando Syarief dikutip dari JPNN.com Jumat 28 Januari 2022.
“Gue harus punya terapi beberapa tahun, setahun lebih,” tambah pemeran dalam sinetron Ganteng-Ganteng Serigala tersebut.
Sayangnya, gejala-gejala ini bisa disadari atau pun tidak oleh penderita OCD. Seorang penderita bisa menyadari bahwa obsesi dan kompulsi mereka berlebihan atau tidak masuk akal.
Meski begitu, mereka menghabiskan banyak waktu dan mengganggu rutinitas harian, fungsi sosial, sekolah atau pekerjaan.
“Obsesi OCD ada pikiran, desakan, dan gambaran yang berulang, terus-menrus, dan tidak diingannkan dan menyebabkan penderitaan atau kecemasan,” tulis Mayo Clinic, dilansir dari JPNN.com, Jumat (28/1).
Baca Juga:Positif Covid-19 Kembali Naik di Subang, Dandim 0605/Subang Imbau Masyarakat Tetap Patuhi Protokol KesehatanPasca Arteria Dahlan Minta Maaf, Warga Sunda Diimbau Bersatu dan Jangan Mau Dipecah Belah
Adapun beberapa obsesi yang kerap terjadi ialah takut teradap kontaminasi atau kotoran, keraguan dan kesulitan menoleransi ketidakpastian, membutuhkan hal-hal yang teratur dan simetris.
Penderita OCD juga kerap memiliki pikiran agresif atau mengerikan tentang kehilangan kendali dan melukai diri sendiri atau orang lain serta pikiran yang tidak diingankan seperti agresi atau subjek seksual atau agama.
Kompulsi OCD adalah perilaku berulang yang membuat penderita merasa terdorong untuk melakukannya.
Tindakan mental ini bertujuan untuk mengurangi kecemasan akibat obsesi yang dirasakan penderita OCD.
Namun, tindakan kompulsi tidak membawa kesenangan dan mungkin hanya menawarkan bantuan sementara dari kecemasan. (jpnn)