Peningkatan tersebut juga berdampak positif bagi PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta) selaku pengembang dan pengelola kawasan industri dimana beberapa investor mempercayakan lokasi bisnisnya di kawasan Suryacipta City of Industry, Karawang, Jawa Barat.
Tahun 2021 banyak dinilai sebagai krisis ekonomi global tahun kedua sebagai dampak dari pandemi berkepanjangan yang dimulai pada 2020. Kendati demikian, perlahan tapi pasti perekonomian Indonesia membaik dan diharapkan kembali bangkit di 2022.
Abednego Purnomo selaku VP Sales & Marketing menyampaikan Mengatakan Selama periode Januari sampai dengan September 2021, Kementerian Investasi Republik Indonesia mencatat peningkatan realisasi PMA sebesar 9,9% dan PMDN sebesar 5,8% jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2020.
Baca Juga:Kepala Desa Sukamulya Subang Prioritaskan Pembangunan InfrastrukturProfil Siwi Widi, Eks. Pramugari Yang Diduga Kecipratan Kasus Suap
Pada dasarnya di tahun 2021 sudah terindikasi adanya pemulihan ekonomi, dimana Suryacipta mencatat peningkatan transaksi dan inquiry atas kawasan kami di Suryacipta City of Industry maupun Subang Smartpolitan”. Geliat positif instansi juga dirasakan dengan banyaknya permintaan kunjungan dari calon investor ke Subang Smartpolitan.
Berdasarkan aktivitas bisnis yang terjadi selama 2021, perusahaan mencatat data center sebagai industri yang cukup menonjol dimana 75% tenant baru diisi oleh data center, diikuti oleh industri manufaktur lain yang berasal dari China serta Amerika, ungkap Abednego.
Seperti diketahui, selama satu dekade terakhir data center menunjukkan pertumbuhan pesat di Indonesia sebagai dampak dari digitalisasi yang didorong oleh berbagai faktor seperti adaptasi penggunaan ponsel pintar, penetrasi internet, hingga dukungan dari pemerintah.
Dilansir dari Hootsuite (We Are Social), pengguna internet di Indonesia meningkat sebanyak 35% selama 3 tahun terakhir. Disamping itu, Mordor Intelligence mencatat bahwa pada tahun 2020 pasar data center di Indonesia telah mencapai nilai USD 1,53 dan diperkirakan akan terus naik hingga USD 3,07 miliar pada tahun 2026.
Seiring PP No. 5/2021 yang mengklasifikasikan data center sebagai bagian dari sektor industri dan wajib berlokasi di kawasan industri berdasarkan PP No. 28/2021, secara tidak langsung berdampak pada peningkatan permintaan di kawasan industri. Tingginya harga jual maupun sewa di kota-kota besar seperti Jakarta juga turut berkontribusi terhadap tren ini.
Suryacipta telah mengakomodir reaksi pasar data center dengan melakukan inovasi melalui pengembangan fase 3 Suryacipta City of Industry yang ditujukan untuk industri data center. Meskipun dalam kondisi pandemi, Suryacipta tetap melakukan kewajibannnya dalam meningkatkan pelayanan terbaik bagi tenant dengan melakukan pemeliharaan dan pengembangan rutin untuk memastikan pasokan listrik, air serta konektifitas internet yang lebih baik.