Oleh Gina Siti Mugni
(Aktivis Dakwah)
Pandemi Covid-19 kini memasuki babak baru. Munculnya varian virus Omicron kini telah memasuki Kabupaten Bandung. Satu keluarga kini dirawat di RSUD Al Ihsan karena terkonfirmasi positif Omicron yang tertular dari sang ayah yang baru pulang dari benua Afrika. Informasi ini dibenarkan oleh dr. Grace Mediana Purnami selaku Kepala Dinas Kesehatan dalam On Air bersama Radio PRFM 107,5 News Channel (prfmnews, 10/01/22)
Sebelumnya varian Omicron terdeteksi pula pada seorang petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet. Hal ini diumumkan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin. Petugas kebersihan ini diduga tertular oleh WNI yang baru pulang dari luar negeri dan melakukan isolasi mandiri di Wisma Atlet. (DetikNews, 19/12/2021)
Pemerintah mengklaim bahwa kasus Omicron di Indonesia masih mampu dikendalikan. Namun, rakyat diharapkan tetap taat pada protokol kesehatan. Diperkirakan puncak dari Omicron akan terjadi pada pertengahan bulan Februari hingga awal Maret. Untuk mengantisipasi hal terebut, pemerintah telah menyediakan obat-obatan serta menggencarkan vaksinasi Covid.
Baca Juga:Enam Manfaat Sayuran Untuk Kesehatan Tubuh ManusiaTips Merawat Earphone Tetap Awet dan Tidak Mudah Rusak
Seharusnya sejak awal terjadinya wabah, pemerintah memberlakukan lockdown mencegah WNA yang akan masuk ke Indonesia serta melarang WNI melakukan perjalanan ke luar negeri. Harapan dari kebijakan ini adalah agar virus tidak mudah masuk ke dalam negeri.
Pemerintah justru membiarkan WNA bahkan yang berasal dari negara asal wabah untuk masuk ke dalam negeri atas pertimbangan ekonomi. Di saat yang sama rakyat justru dibatasi kegiatan ekonominya, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak berpihak pada rakyat.
Solusi vaksinasi juga dirasa kurang efektif, karena vaksin yang digunakan tidak mampu menangkal varian baru yakni Delta dan kini Omicron. Di saat Omicron mulai menyebar masuk ke Indonesia, pariwisata dan sekolah justru dibuka.
Kebijakan lain yang dirasa menambah kesulitan rakyat adalah kebijakan wajib rapid test atau swab ketika akan bepergian ke luar kota atau luar negeri, karena besarnya biaya yang dikeluarkan untuk tes tersebut. Bahkan tes swab justru menjadi lahan bisnis para pejabat. Dana Bansos yang sepatutnya disediakan untuk membantu kesulitan rakyat justru dikorupsi oleh oknum pemerintah.