Sebenarnya tidak berbeda dengan guru, saat mengajar guru juga menjadi seorang model yang dituntut untuk menarik perhatian penontonnya, yang bertindak sebagi penonton dalam hal ini adalah murid atau siswa dalam kelasnya. Maka akan sangat menarik untuk para siswanya jika guru yang tengah mengajar memberikan penampilan yang memikat. Jika guru memberikan penampilan yang memikat maka siswa akan lebih fokus memperhatikan gurunya.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menjadi smiling teacher, yang berarti guru yang selalu tersenyum. Mengapa guru harus tersenyum?, apakah guru yang selalu tersenyum akan mempengaruhi? Berdasar sumber tulisan yang dikemas oleh pendakwah A Nawawi Abdurrauf, senyum banyak manfaatnya, senyum memudahkan orang lain menerima, senyum menciptakan susana bahagia dan kesan yang akan selau diingat dan dikenang, sehingga kalau seorang guru tidak pelit dengan senyuman maka siswa akan mudah menerima informasi dan fokus dalam belajar dan suasana pembelajaran yang membahagiakan.
Selain memiliki makna yang sebenarnya bahwa guru harus selalu memberikan senyuman kepada para siswanya, smile disini juga bisa diurai menjadi beberapa hal, yaitu : S (Spirited and symphatetic), spirited yang dimaksud disini adalah semangat artinya guru mempunyai semangat untuk mengabdikan ilmu pengetahuannya dalam rangka mencerdaskan anak bangsa, semangat disini dimanifestasikan denga kerajinan guruyang tepat waktu dalam mengajar dan selalu bergairah dalam pembelajaran, sedang symphatetic yang dimaksud adalah perasaan yang diwujudkan dengan menghargai dan menyayangi orang lain termasuk siswa siswinya, rasa simpati ini kan berdampak pada bertambahnya perhatian guru pada kesulitan yang dihadapi siswa dan guru akan berusaha membantunya M (Motivating and Mobile), motivate berarti dorongan untuk bergerak ke arah sesuatu yang diinginkan , sedang mobility berarti bergerak secara dinamis, sehingga guru disini diharapkan mampu memenumbuhkan motivasi dan dinamika para siswanya agar selalu lincah dan bersemangat mencapai tujuan yang diharapkan, I (Immaginatif, Impressive, Innovative and Innitiative), Immaginatif dalam hal ini guru harus mampu membangkitan imajinasi agar mempunyai dorongan untuk mencapai hal yang diinginkan , Impressive berati menumbuhkan kesan positif terhadap sesuatu, guru harus disenangi oleh siswanya, sehingga semangat mengikuti pembelajaran, Innovative artinya guru harus mampu melahirkan ide-ide atau gagasan yang menarik, baik dalam metode mengajar maupun membuat susana pembelajaran yang menarik, sedang Innitiative berati prakarsa atau ide, jadi guru juga harus mampu mendorong siswa berani mengemukakan pendapat dan memberikan prakarsa positif tanpa tekanan dari siapapun, L (Locus and Leadership), guru bukan hanya sebagai pendidik, pelatih, pengajar, dan pembina, tetapi guru juga senagai pemimpin bagi siswa-siswinya, Locus and Leadership adalah kepemimpinan yang fokus pada perubahan, jadi seorang guru harus bisa mendampingi siswa untuk dapat menyesuaikan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, sebagaiman diketahui saat ini kemajuan teknologi memberikan dampak yang besar terhadap pola kehidupan kita, tanpa pendmpingan siswa akan mengalami cultural shock atau gegar budaya atau kebingungan dalam mengahadapi hal-hal yang baru E (Encouraging, Empowering and Empatetic).