Oleh:
Karjawati, S.Pd., M.Pd (Guru Geografi SMAN 3 Blitar
[email protected] )
Rentang tahun 2020 hingga 2021 merupakan tahun yang penuh cobaan dengan berbagai peristiwa alam berkaitan dengan kebencanaan. Kita masih ingat di awal Maret 2020 bahwa negara di seluruh dunia dilanda wabah virus Covid-19 yang sampai saat ini belum mereda. Hal ini membawa dampak dalam berbagai aspek kehidupan baik ekonomi, sosial, budaya, religi bahkan dunia pendidikan. Ancaman alam pun tak mau kalah seperti peristiwa banjir, tanah longsor, gempa bumi, serta peristiwa gunung meletus. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai dengan 9 Maret 2021 telah terjadi 763 bencana alam di seluruh Indonesia. Saat ini yang perlu dipikirkan dan dijalankan adalah upaya kita dalam menghadapi ancaman bencana yang tidak dapat diprediksi terjadinya? Disinilah diperlukan peran literasi lingkungan pada siswa maupun masyarakat.
Apa itu literasi lingkungan?
Literasi lingkungan merupa kan kemampuan individu dalam memahami dan menafsirkan kondisi lingkungan, baik hasil pemahaman dan penafsiran sehingga mampu memutuskan tindakan yang tepat dalam mempertahankan, memulihkan serta meningkatkan kondisi lingkungan. Dalam literasi lingkungan mendidik kita untuk selalu memperhatikan dan mempelajari lingkungan di sekitar kita utamanya lingkungan yang baru dikenal.
Menumbuhkan jiwa literasi lingkungan sangat penting baik pada diri siswa di sekolah maupun dapa masyarakat. Mengingat di satu sisi wilayah Indonesia kaya akan sumber daya alam dan disisi lain Inodenesia menjadi salah satu negara yang rawan akan bencana alam. Sumber daya alam yang melimpah perlu dijaga kelestariannya. Begitu pula masyarakat perlu ada kesadaran tinggi untuk selalu waspada melindungi diri dari bahaya yang bisa terjadi dari alam setiap saat. Menumbuhkan pemahaman masyarakat terhadap kondisi lingkungan sekitar disebut literasi lingkungan.
Baca Juga:Daftar Nama 12 Atlet yang Masuk Pelatnas PBSI 2022Kota Sekayu, Kota Penuh Keunikan dan Harapan
Dalam dunia pendidikan Indonesia upaya pengintegrasian literasi lingkungan sebenarnya sudah mulai ada mengingat negara kita amat rawan bencana. Salah satunya mata pelajaran Geografi. Dalam kurikulum 2013 penanaman literasi lingkungan dimasukkan pada materi kelas XI semester 2 kompetensi Dasar Mitigasi Bencana. Materi kebencanaan ini termasuk baru karena di kurikulum sebelumnya tidak diberikan. Masuknya materi mitigasi bencana dalam kurikulum 2013 dilatarbelakangi banyaknya bencana yang terjadi di wilayah Indonesia. Sehingga saangat penting untuk memasukan materi kebencanaan dalam pembelajaran di sekolah. Pembelajaran literasi lingkungan sejak jenjang sekolah dilakukan agar tercipta pembiasaan pada diri siswa untuk selalu memperhatikan, mengenal kharakteristik, dan memahami lingkungan utamanya lingkungan sekolah dan sekitar tempat tinggalnya.