- Mandiri
Pelajar Indonesia adalah pelajar mandiri yaitu pelajar Pancasila yang bertanggung jawab atas proses hasil belajarnya. Siswa mandiri adalah pelajar atau siswa secara independen termotivasi meningkatkan kemampuannya dan bisa mencara pengetahuan serta termotivasi. Pelajar yang memiliki dimensi ini juga mampu mengelola dirinya sendiri (pikiran, perasaan, tindakan) untuk mencapai tujuan pribadinya ataupun tujuan bersama
- Bergotong-royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong royong, yaitu kemampuan pelajar Pancasila untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
- Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan identitasnya serta tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Perilaku pelajar Pancasila ini menumbuhkan rasa saling menghargai dan memungkinkan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidaik bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Baca Juga:Cara Mengatasi Penipuan Telepon Versi Luna MayaTahu Formalin di Pasarkan ke Majalengka, Cirebon dan Purwakarta
- Bernalar kritis
Pelajar yang bernalar kritis adalah pelajar Pancasila yang mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Dimensi ini juga berarti keterbukaan terhadap berbagai macam perspektif. Keterbukaan ini pun mampu bermanfaat dalam kehidupan murid di masa mendatang karena menumbuhkan murid yang terbuka dan mau mengubah pendapatnya serta menghargai pendapat orang lain.
- Kreatif
Pelajar yang kreatif adalah pelajar Pancasila yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak untuk mengatasi berbagai persoalan baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk lingkungan di sekitarnya.
Dalam usaha mewujudkan Pendidikan karakter akhlak mulia terkait Profil Pelajar Pancasila, tentunya semua pihak harus bisa saling melengkapi dan mendukung khususnya di lingkungan sekolah dalam pendidikan akhlak mulia ini merupakan usaha bersama sekolah dan oleh karenanya perlu dilakukan secara bersama-sama oleh semua guru, karyawan dan pimpinan sekolah melalui semua mata pelajaran dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari budaya sekolah. Pendidikan karakter yang ditanamkan kepada peserta didik diantaranya adalah cinta kepada Allah dan alam semesta beserta isinya, tanggung jawab, disiplin dan mandiri, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli, dan kerja sama, percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah, keadilan, dan kepemimpinan, baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai dan persatuan sedangkan akhlak mulia adalah keseluruhan kebiasaan manusia yang berasal dalam diri yang di dorong keinginan secara sadar dan dicerminkan dalam perbuatan yang baik. Dengan demikian apabila karakter-karakter luhur tertanam dalam diri peserta didik maka akhlak mulia secara otomatis akan tercermin dalam perilaku peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.