SUBANG-Menanggapi pengungkapan pabrik tahu berformalin di Subang oleh Polres Subang, Kabid Perdagangan DKUPP Subang Lita Pelitiani menegaskan, pihaknya sesegera mungkin akan melakukan pemantauan ke pasar-pasar di Kabuten Subang. Hal itu diungkapkan Lita saat dihubungi Pasundan Ekspres via WhatsApp, Kamis (3/2).
“Kita akan lakukan pemantauan kalau di lapangan ditemukan jenis tahu produksi hasil pabrik tersebut, atau tahu lain yang terbukti berbahan formalin kita akan tindak tegas,” ungkapnya.
Lita juga menegaskan, pemantauan ke pasar-pasar setiap hari dilakukan oleh bidang perdagangan, guna memastikan ketersediaan barang sekaligus harga kebutuhan pokok masyarakat.
Baca Juga:Sosialisasikan Keluarga Berencana, DP2KBP3A Kabupaten Subang tempat satu Orang Kader di Setiap DesaTim Gugus Tugas Reforma Agraria Garap Tanah Timbul di Pantura Subang
“Karena ada pengungkapan kasus tahu berformalin itu, kita sekalian cek ketersediaan dan harga pokok kebutuhan masyarakat, juga cek tahu,” tanbahnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang lain, Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr Maxi turut mengapresiasi atas keberhasilan pengungkapan kasus tersebut yang meresahkan masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi atas pengungkapan kasus tersebut, karena kita harus menjaga kesehatan masyarakat dari berbagai penjuru, berbagai sektor. Tidak hanya mengenai Covid-19 saja. Selain itu, makanan dan minuman juga harus diperhatikan,” kata dr Maxi saat ditemui di halaman Polres Subang, Kamis, (3/2).
Maxi juga mengaku akan segera perintahkan Dinas Kesehatan, Bagian Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), yang akan bekerja sama dengan pihak kepolisian, untuk monitoring uji petik di pasar tradisional dan yang lainnya.
“Bahkan kita akan bekerja sama dengan jajaran Polres Subang untuk uji petik ke pasar tradisional dan pedagang keliling, yang selama ini banyak memakai tambahan bahan makanan yang tidak sehat,” ujarnya
Dokter Maxi menjelaskan, makanan yang mengandung zat kimia tersebut dapat merusak kesehatan organ tubuh. “Hati-hati dalam memilih makanan, karena makanan yang mengadung zat kimi tersebut dapat merusak Hati dan Ginjal bahkan dapat menyebabkan Kanker,” jelasnya.
Selain itu, dr Maxi mengimbau masyarakat untuk hati-hati dalam memilih bahan makanan untuk dikonsumsinya. “Ya hati-hati saja, karena sulit untuk dibedakan antara tahu yang berformalin dan yang tidak berformalin. Cara mudahnya, yaa jika tidak dipanaskan kembali tahu tersebut masih segar dan dapat dikonsumsi, maka tahu itu jelas berformalin,” pungkasnya.(idr/vry)