SUBANG-Peran Pos KB sebagai sarana pembinaan dan pelayanaan keluarga Berencana melalui sistem Kelompok akspetor keluarga berencana sangat penting. Kabupaten Subang memiliki 245 Pos KB Desa, yang kadernya bertugas melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui konseling Bangga Kencana.
Kepala DP2KBP3A Kabupaten Subang, Dra Nunung Suryani MSi mengatakan, Pos KB desa melaksanakan program dan kegiatan berdasarkan kepada enam peran Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP). Antara lain, pengorganisasian, pertemuan, KIE dan konseling mulai dari pelaporan, pelayanan kegiatan hingga kemandirian. “Nah untuk inovasi bisa dikembangkan di wilayah kerja masing-masing, sesuai dengan situasi dengan kondisi wilayahnya. Apakah inovasinya harus bagaimana dan seperti apa?” ujarnya.
Dijelaskan Nunung, Pos KB desa di Kabupaten Subang ada di 253 desa. Satu orang kader bertugas di satu desa dan kader tersebut non PNS. Dalam melakukan sosialisasi dan edukasi program Pos KB tersebut, adalah kader yang dipercaya dan ditugaskan kepala desa dalam melaksanakan program bangga kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana).
Baca Juga:Tim Gugus Tugas Reforma Agraria Garap Tanah Timbul di Pantura SubangSopir yang Acungkan Pistol di Tol Cipali Akhirnya Diamankan!
“Mereka adalah kader yang dipercaya dan mendapat penugasan oleh kepala desa di wilayahnya, untuk mensosialisasikan dan memberikan edukasi,” jelasnya.
Peran dan kontribusi Pos KB Desa, Nunung menyebut sangat besar dan dapat dirasakan oleh masyarakat. Antara lain dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. “Perannya sangat besar. Untuk itu, kita maksimalkan terus dalam memberikan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat,” ujarnya.
Nunung berharap, dengan adanya sosialisasi dan edukasi dengan konseling yang dilakukan, terjadi perubahan perilaku masyarakat dalam berkehidupan yang lebih sehat, lebih terencana dan memiliki ketahanan dan terus meningkatkan kesejahteraan.
“Kita berharap dengan adanya Pos KB Desa ini bisa memberikan kontribusi, dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat atau keluarga, yang diawali dengan membangun keluarga kecil melalui program keluarga berencana, untuk mengendalikan angka kelahiran dan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk,” tandasnya.(ygo/vry)