Aktifitas PJJ yang dilaksanakan  guru sebenarnya sudah dilakukan dengan berbagai macam untuk yang paling sederhana dengan menggunakan aplikasi WA, Zoom , classroom ataupun telegram serta kolaborasi dengan youtube agar peserta didik tidak membosankan. Pelaksanaaan PJJ di group aplikasi tersebut juga diadakan komunikasi aktif berupa tanya jawab , akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa mereka hanya sedikit yang aktif dan dapat masuk ke aplikasi tersebut.
Penggunaaan aplikasi yang beragam yang ditawarkan malah membuat mereka makin tidak aktif dan alasan bagi sebagian peserta didik bahwa mereka masih kesulitan dalam menggunakan aplikasi tersebut. Akhirnya guru mengambil tindakan aplikasi yang paling mudah dan sering yang di pakai peserta didik itulah yan di pakai untuk PJJ agar berjalan lancar inipun masih terhambat oleh jaringan internet yang masih kurang bersahabat timbul tenggelam sinyalnya ataupun karena siswa tidak ada kuota untuk ikut PJJ karena sebagian orang tua peserta didik adalah petani yang untuk mencari penghasilan sudah sulit selama pandemi apalagi ditambah untuk membelikan kuota belajar anaknya.
Peserta didik yang rajin hadir, aktif dan mengumpulkan tugasnya , bisa dihitung dengan jari dan sebagian besar banyak yang terlambat mengumpulkan tugas padahal sudah dibebritahukan batasan waktu pengumpulan tugas oleh guru yang dishare di group mata pelajaran masing-masing. Selama proses Pembelajaran Jarak Jauh berlangsung terlihat sekali anak-anak yang memang memiliki motivasi tinggi untuk belajar dan peduli dengan pendidikannya serta ingin mendapatkan ilmu, hal ini  tidak lepas dari perang orang tua di rumah yang selalu peduli untuk mengingatkan anak-anaknya fokus dalam belajar walaupun dengan kondisi terbatas yang tidak dapat bertemu baik dengan teman maupun gurunya. Peserta didik yang seperti ini artinya sudah mulai mampu untuk mengatur waktunya antara bermain dan belajar, mendahulukan mana yang lebih penting atau bisa mengatur dengan skala prioritasnya.
Baca Juga:Ridwan Kamil Resmikan Pusat Budaya Pagerageung TasikmalayaTunas Galunggung Deklarasikan Dukungan, Ridwan Kamil: Mudah-mudahan Menjadi Doa yang Baik
Pelaksanaan pembelajaran selama pandemi Covid-19 yang peserta didiknya harus belajar dari rumah teryata ada sebagian peserta didik menggunakan kesempatan ini justru untuk bekerja membantu orang tuanya menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang memang semakin mengalami kesulitan mencari nafkah ketika covid-19 melanda. Secara otomatis mereka kelelahan setelah sampai sore di rumah langsung istirahat dan keesokan harinya belanjut menjadi rutinitas setiap hari selama belajar dari rumah. Menjadi salah satu faktor juga mengapa peserta didik tidak hadir (absen), tidak aktif bahkan terlambat ataupun tidak membuat tugas-tugasnya, karena memang  semua merupakan anak orang berada.