PURWAKARTA-Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menyatakan kesiapannya mengikuti aksi unjuk rasa damai di Senayan pada Senin (7/2), sesuai instruksi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FSPMI. Adapun tuntutannya adalah cabut Omnibus Law – UU Cipta Kerja yang inkonstitusional dan gugat putusan gubernur tentang penetapan upah minumum 2022.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Serikat Pekerja (SP) Automotif, Mesin, dan Komponen (AMK) FSPMI yang juga Ketua Exco Partai Buruh Kabupaten Purwakarta Wahyu Hidayat menyebutkan, pihaknya hanya akan mengirimkan tak lebih dari 200 massa. “Permintaan pusat 1.000 orang. Namun mengingat banyaknya perusahaan yang tutup dan beberapa perusahaan akan memulai produksinya kembali, maka kami batasi jumlahnya. Terlebih saat ini kondisi COVID-19 juga sedang naik,” ujarnya saat dihubungi melalui gawainya, Ahad (6/2).
Yang menarik, ada instruksi jika peserta unjuk rasa diwajibkan membawa atribut Partai Buruh semisal bendera dan spanduk. “Memang dari pusat instruksinya seperti itu. Terlebih DPP FSPMI juga mendorong seluruh anggota untuk bergabung dengan Partai Buruh,” kata Wahyu.
Baca Juga:Gilang Terpilih jadi Ketum IKA Smanda PurwakartaSantri Berperan Jaga Kedaulatan dan Kesatuan Bangsa
Lebih lanjut Wahyu menyebutkan, progres Partai Buruh menunjukkan tren positif, meski belum mencapai target minimal 1.900 anggota khusus untuk Purwakarta. “Jumlah anggota Partai Buruh sampai saat ini baru mencapai 1.000an anggota,” ujarnya.
Hal ini diamini oleh Ade Supyani, pentolan FSPMI lainnya. Dirinya bahkan menyebutkan jika seluruh anggota FSPMI wajib bergabung dengan Partai Buruh. “Sifatnya wajib, kalau pun saat ini masih belum banyak yang bergabung karena masih banyak anggota FSPMI yang belum memahami Partai Buruh,” ucapnya.
Untuk itu, sambungnya, saat ini Partai Buruh masih terus melakukan konsolidasi. Dalam seminggu, dirinya bisa memberikan materi terkait Partai Buruh hingga 2-3 kali. “Anggota FSPMI belum satu suara terkait Partai Buruh ini,” kata Ade.
Pasalnya, lanjut dia, FSPMI ini sejak dulu sudah terbiasa satu suara. Sehingga, sambungnya, ketika DPP menginstruksikan A maka sampai ke akar pun pasti A. “Namun, ketika berkaitan dengan politik, masih banyak anggota yang belum memahaminya. Karena itu, rutin dilakukan konsolidasi. Agar seluruh anggota sampai ke akar rumput mengerti tujuan Partai Buruh,” ucapnya.(add/sep)