BANDUNG BARAT–Penetapan harga minyak goreng di harga Rp14.000 per liter oleh Pemerintah, sepertinya belum dapat diikuti pedagang kecil di pasar tradisional.
Bahkan, sejumlah pedagang merasa kesulitan untuk menjual minyak goreng stok lama, mengingat harga jualnya masih Rp19.000 sampai Rp22.000 per liter, sehingga tidak laku lantaran jauh lebih mahal dibandingkan yang dijual di minimarket.
Salah seorang pedagang, Heru (37) menyebutkan, mempunyai sisa stok lama yang belum terjual kurang lebih sejak sebulan lalu.
Baca Juga:Promo Alfarmart JSM Terbaru, 8 Februari 2022, Alat Kecantikan Turun Harga!Dua Siswa SMAN 3 Subang Terpapar Covid-19, Pemkab Wacanakan Pembelajaran Jarak Jauh
Harga yang ditawarkan Rp19.000 sampai Rp22.000 per liter. Walaupun kondisi normalnya harga minyak goreng hanya Rp 12.000 sampai Rp 13.000 per liter.
“Susah jualnya, karena memang harga lebih tinggi dibandingkan yang satu harga di minimarket dan pasar ritel modern seharga Rp14.000 per liter,” sebut pemilik toko kelontongan di Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang ini, Senin (7/2).
Dikatakannya banyak kosumen yang datang menanyakan minyak goreng murah yang disuplai dari pemerintah dengan harga Rp14.000 sampai Rp15.000 per liter. Namun karena yang ada di pasar tradisional harganya Rp19.000 sampai Rp22.000 per liter, akhirnya mereka tidak jadi belanja.
Lihat Juga: Minyak Goreng Satu Harga, Rp. 14.000! Laporkan Via Hotline Ini Jika Bermasalah
Ia bukan tidak mau menjual minyak goreng sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Namun karena telah membeli barang ke distributor dengan harga lama yakni Rp19.000 per liter maka tidak mungkin menjual dengan harga Rp14.000 sampai Rp15.000 per liter karena pasti akan rugi.
“Masyarakat mungkin melihat di TV kalau harga minyak murah, padahal tidak berlaku di pasar tradisional. Yang kasihan yang kurang mampu, ketika uang tidak cukup mereka gak jadi beli,” ungkapnya.
Ia pun meminta pemerintah untuk mengatasi permasalahan mahalnya harga minyak goreng dan stok yang langka. Misalnya pemerintah bisa membeli minyak goreng yang distok oleh para pedagang di pasar agar bisa dijual lagi ke konsumen dengan harga Rp14 ribu per liter.