oleh: 1.Suparto ( Guru Geografi SMA Negeri 1 Way Lima Kab. Pesawaran,(Lampung)
2.Drs.H.Priyono,MSi ( Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Kolumnis Jabar Pasundan Ekspres)
Kesadaran akan penerapan disiplin masih berdasarkan motivasi ekstrinsik, dimana pembiasaan positif yang diterapkan bukan disiplin positif, namun masih menganut reward dan punishment, meskipun keduanya masih dalam kategori motivasi internal. Komunikasi yang dibangun masih satu arah, peran atau kontrol guru belum sampai pada tahap manajer melainkan sebagai hakim bagi murid. Bagaimana mendisiplinkan peserta didik bermula dari kesadaran, dan menumbuhkan motivasi intrinsik ? Bagiamana disiplin dan budaya poisitif yang sudah ada dan menonjol dapat tumbuh dan berkembang menjadi karakter semua warga sekolah ?. Bagaimana Budaya positif di sekolah yang harus dikembangkan guru untuk mewujudkan karakter atau profil pelajar Pancasila ? serta bagaimana efektifitas komunikasi dua arah yang diciptakan dapat membantu menumbuhkan kesadaran murid agar menjadi pribadi yang berempati dan berbudaya disiplin positif ?
Baca Juga:Petugas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran di Subang Kini Terdaftar Kepesertaan BPJamsostekPromo Indomaret 8 Februari 2022, Diskon Hemat
Budaya positif di sekolah adalah kebiasaan yang disepakati bersama untuk dijalankan dalam waktu yang lama. Jika kebiasaan positif ini sudah membudaya maka nilai karakter yang diharapkan akan terbentuk dalam diri peserta didik. Pembiasaan budaya positif maka akan menumbuhkan semangat warga sekolah untuk senantiasa belajar tentang sesuatu yang memiliki nilai kebaikan. Karakter seseorang tercipta dengan diawali dari kebiasaan yang yang dilakukan didukung lingkungan yang mewarnai dan akhirnya membentuk karakter yang kokoh.
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap dan bertindak. Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai tersebut oleh karena itu sekolah menjadi lembaga pembentuk karakter siswa yang paling efektif.
Guru punya tanggung jawab terhadap pembentukan karakter peserta didik untuk itu penulis menanamkan nilai karakter baik kepada peserta didik melalui bimbingan membuat poster budaya positif di sekolah dengan aplikasi pembuat poster. Penciptaan budaya ajar yang baik, budaya positif di sekolah tidak berdiri sendiri, karena dibutuhkan sinergitas antar semua pemangku kepentingan di sekolah dalam pembiasaan positif yang diterapkan. Pembiasaan positif yang akan membudaya dan berakar, sehingga budaya tersebut dapat menjadi suatu kekuatan unuk menerapkan disiplin positif sekolah. Mengapa harus disiplin positif, karena semua aturan yang diterapkan ditujukan untuk melahirkan mental disiplin yang berdasarkan kesadaran individu. Budaya positif lahir karena semua pemangku kepentingan sadar akan pentingnya taat terhadap sebuah aturan. Taat bukan karena ada konsekuensi dibalik semua itu, tapi pembiasaan bermula dari dalam diri. Mulai dari diri yang merupakan ciri dari motivasi intrinsik dimana karakter disiplin yang kuat akan terbentuk.